Penulis : HENDRI LASMYASTUTI,S.Pd ( GURU SMK N 1 KEMUSU, BOYOLALI

sieradmu.com Boyolali – Para siswa SMK Kemusu Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menggelar kegiatan budaya sedekah bumi atau sedekah desa. Kegiatan ini masuk dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tujuan mengajak para siswa ikut merawat sekaligus melestarikan budaya sedekah bumi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Kemusu, Dhian Kristiana,S.Pd.Si mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan 10-16 Agustus 2023, dilakukan di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Pada awal kegiatan P5 para siswa pdiarahkan untuk memahami materi secara umum tentang kearifan lokal dan materi khusus tentang sedekah desa oleh guru pengampu, berikutnya para siswa diarahkan untuk mengikuti kegiatan ‘Belajar bersama Guru Tamu’ dengan mendatangkan nara sumber Mukmin,HS yang memaparkan topik Sedekah Desa atau Bersih Bumi.

“Sedekah Desa adalah bentuk rasa syukur masyarakat petani diparingi atau diberi panen yang melimpah. Narasumber memaparkan tujuan dari sedekah desa/sedekah bumi antara lain sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas panen yang didapatkan warga, sebagai alat atau sarana silaturahmi antar masyarakat, Memupuk rasa tali persaudaraan dan gotng royong Gotong royong warga masyarakat”,katanya melalui rilis yang diterima sieradmu.com, Kamis (24/8/2023).

Lebih lanjut dijelaskan, setelah para siswa belajar tata urutan merti desa, membuat gunungan sedekah bumi, selanjutnya para siswa melakukan karnaval Gunungan dimana ada 21 Gunungan yang diarak. Gunungan ini berasal dari 7 kelas dari jurusan Pemasaran (P) sebanyak 6 gunungan dari 2 kelas, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) sebanyak 12 gunungan dari 4 kelas dan Jurusan Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) sebanyak 3 gunungan dari 1 kelas. Rutenya dimulai dari halaman SMK N 1 Kemusu diarah mengelilingi desa sekitar SMK N 1 Kemusu pada 16 Agustus 2023.

“Kegiatan Karnaval atau pawai Gunungan ini dirayakan dengan puncaknya adalah Penampilan Pentas seni yang didukung penuh oleh beberapa guru dari mata pelajaran seni budaya ,dan ekstra tari, ekstra hadroh dan juga kreasi seni yang dari para siswa – siswi, bernyanyi , dan penampilan IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia ) yang berasal dari gabungan dari persatuan Pencak Silat PSHW, PSHT, Pagar Nusa, Kera Sakti. Dari penampilan ini merupakan wujud persatuan dari berbagai unsur yang sangat membanggakan”,jelasnya.

Dhian menerangkan, Dari kegiatan P5 ini menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka diharapkan membawa paradigma baru dalam Dunia Pendidikan Indonesia.Dengan melalui ajang P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diharapkan dapat menjawab tantangan budaya dunia terutama pada dimesi Kebhinnekaan Global dari gempuran budaya luar. Pelajar Indonesia diharapkan tetap kokoh berpegang teguh pada budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi dan misi SMK N 1 Kemusu yang Unggul, Berkarakter dan Berbudaya Industri.

Seperti diketahui Kurikulum merdeka yang diterapkan pada Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia adalah salah satu bagian bagaimana menjawab tantangan budaya yang berkembang akhir-akhir ini. Untuk menjawab tantangan global terutama komponen yang berkaitan erat dengan kebhinnekaan global dimana bertujuan untuk membangun karakter pelajar Indonesia melalui kegiatan P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Hal ini sesuai dengan harapan bahwa pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,berkarakter dan berperilaku sesuai nilai – nilai Pancasila.