sieradmu.com Solo – Puluhan orang Penyuluh Agama Islam dan Mustahik Produktif di Eks Karisidenan Surakarta mengikuti pembekalan, monitoring dan Evaluasi Pendamping Mustahiq Produktif Binaan Baznas Jateng, Selasa (15/3/2022)siang, Ketua Baznas Jateng mengparesiasi keberadaan koperasi syari’ah yang merupakan binaan kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) Kementrian Agama (kemenag) Klaten.
Kegiatan yang dilaksanakan di di Hotel Haris, Kecamatan Lawean Kota Solo tersebut dibuka, Ketua Baznas Provisi Jawa Tengah, Dr. K.H.Ahmad Daroji, M.Si beserta wakil ketua, sekretaris serta beberapa staf Baznas lainnya.
“Penyuluh Agama Islam diberikan amanah untuk menjadi pendamping mustahiq produktif, diantara mustahiq tersebut mayoritas anggota mejlis taklim binaan yang merupakan pelaku usaha kecil dan menengah yang sudah berjalan usahanya, kemudian dari Baznas memberikan bantuan berupa penambahan modal untuk pengembangan usaha yang dimiliki”,kata Dr. K.H.Ahmad Daroji.
Dijelaskan, berdasarkan hasl monitoring dan evaluasi yaitu perkembangan kegiatan ekonomi produktif sejak bulan Juli hingga Desember 2021. Dibawah bimbingan para penyuluh ini modal usaha yang diberikan Baznas 85% berhasil terlaksana dengan baik. Untuk itu pada tahun ini penyuluh kita gandeng lagi sebagai pendamping mustahik produktif.
“Selama ini kita sudah berikan kepada 4000 orang mustahik produktif yang didampingi enyuluh, tahun ada 1000 orang mustahik se jateng yang juga harus didampingi penyuluh, dedepan semoga Baznas bisa memberikan bantuan kembali, agar Penyuluh Agama bisa membantu anggota majlis taklim yang memiliki usaha”,jelasnya.

“Karena mereka adalah anggota mejalis taklim binaan ya tentu komunikasi penyuluh terkjalin dengan baik, sehingga bantuan tersebut dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik”,ungkapnya.
Menurutnya, Pokjaluh Klaten mengemas bantuan dari Baznas agar tepat guna dan dikelola dengan baik, maka dibentuklah koperasi yang anggotanya itu merupakan jamaah binaan penyuluh. Dengan persyaratan yang mudah, para anggota dapat mengkases pinjaman untuk permodalan tanpa agunan, tanpa bunga tetapi anggota cukup berinfaq saja.
“Pola seperti ini alhamdulillah bisa diterima anggota, selain itu juga bisa untuk memerangi rentenir yang dinilai memberatkan nasabah utamanya pelaku usaha kecil”,pungkasnya. (Nur)