Sieradmu.com Ceper ā€“ Mangayubagyo Musyawarah Cabang (Musycab) Muhammadiyah dan Aisyiyah Ceper Kabupaten Klaten panitia semarak musycab mementaskan empat dalang dalam pagelaran wayang kulit di lapangan Dukuh Senden, Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Sabtu 21 Oktober 2023.

Keempat dalang tersebut diantaranya, Dra. Mari Rahayu, kader Aisyiyah, Pulung Wicaksana Nugraha, Kader Pemuda Muhammadiyah, Arif Nugraha dan Budiyatna Santosa ini yang merupakan kader Muhammadiyah. Cerita wahyu winayaningrat yang mereka bawakan jarang dimainkan oleh para seniman pedalangan di kota bersinar.

Secara bergiliran keempat dalang tersebut berkolaburasi menunjukkan kebolehannya. Sebelumnya juga dilakukan penyemrahan simbolis tokoh wayang dari Ketua PCM, Perwakilan Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten, Camat Ceper dan Kepala Desa Ngawonggo sebagai pertanda dimulainya pagelaran wayang tersebut.

ā€œPagelaran Wayang kulit ini merupakan agenda pra musycab terakhir sebelum dilaksanakan ajang persmusyawaratan tertinggi ditingkat cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Ceper beskā€,kata Ketua PCM Ceper, Adi Wira Sakti.

Menurutnya, Bagi pagelaran wayang kulit jelang MUsycab ini selain memberdayakan pegiatan seni pedalangan di persyarikatan dan ortom juga dalam upaya merawat melestarikan budaya yang adilihung.

“Masyarakat jawa, umat islam akrab dan bisa menikmati pertunjukan wayang kulit yang dipentaskan untuk memeriahkan beberapa kegiatan persyarikatan termasuk musycab ini , banyak pelajaran akhlaq digambarkan dalam tokoh pewayangan ini ā€,ucapnya.

Camat Ceper, Seniwati mengapresiasi pagelaran seni budaya wayang kulit yang menghadirkan dalang dari Muhammadiyah dan Aisyiyah di Cabang Ceper Klaten. Selain sebagai upaya melestarikan kebudayaan tradisional, kegiatan ini juga sangat membantu pemerintah kecamatan dalam menggerakkan roda pereknomian masyarakat.

ā€œKita bisa amelihat sendiri di dalam lapangan penuh pedagang kecil yang ingin mendapatkan penghasilan melalui keramaian pagelaran wayang kulit iniā€,ujarnya.

Dalang perempuan yang juga kader Aisyiyah Dra. Mari Rahayu, tampil pertama dalam pagelaran wayang kulit tersebut, dalam dialog antar tokoh wayang juga disinggung tentang kiprah Muhammadiya, Aisyiyah hingga matan keyakinan dan cita cita hidup Muhammadiyah.(Nur)