Sieradmu.com Klaten – Wilayah yang mengalami kekeringan akibat El Nino di Klaten, Jawa Tengah, kini bertambah menjadi 13 desa. Selain dari pemerintah kabupaten, sejumlah pihak juga telah menggelntorkan bantuuan air bersih ke beberapa desa yang terdampak bencana kekeringan.

Rumah Sakit Cakra Husada Klaten, Selasa (19/9/2023) pagi, juga iku meringankan beban warga terdampak kekeringan dengan mengirimkan bantuan air bersih di lereng merapi, Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang. Direktur Utama RSCH, dr. Netty Herawati mengatakan, bantuan sosial ini sebagai bentuk kepedulian rumah sakit bagi daerah yang dilanda kekeringan.

“Selain untuk bak air warga, bantan air bersih juga menyasar ke sejumlah tempat ibadah, kegiatan sosial ini sekaligus digunakan untuk bersilaturahmi dengan warga, kebetulan mayoritas warga di Kemalang memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSCH”, katanya.

Menurutnya, sejauh ini manajemen rumah sakit selalu terbuka menerima masukan dari masyarakat agar kualitas pelayanan kami dapat dirasakan pasien dan keluarga.

Kadus I Desa Tegalmulyo, Suhono menyatakan jika waganya masih sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari hari mengingat hingga saat ini masih kesulitan air.

“Kami masih sangat membutuhkan bantuan air bersih sampai musim hujan dating, harapannya nanti ada bantuan tambahan dari pihak rumah sakit”,ucapnya.

Sementara, itu informasi dari BPBD Klaten ,13 desa kekeringan yang membutuhkan bantuan air bersih saat ini tersebar di wilayah Kecamatan Kemalang, meliputi 6 desa, Jatinom 2 desa, Bayat 3 desa, Wedi 1 desa, dan Kecamatan Kalikotes 1 desa. Kekeringan di Kecamatan Kemalang, yakni Desa Kendalsari, Sidorejo, Tlogowatu, Tegalmulyo, Tangkil, dan Bumiharjo adalah yang terparah. Kemudian, Desa Jambakan, Ngerangan, dan Krakitan di Kecamatan Bayat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedy Endro Suseno, mengatakan bantuan air bersih untuk masyarakat daerah kekeringan kini terus dilakukan dengan mengoperasikan empat truk tangki. Bupati Klaten juga telah menetapkan masa tanggap darurat hingga 31 oktober 2023. (Nur)