sieradmu.com Klaten – Sejumlah perajin tahu dan tempe di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor. Saat ini, harga kedelai impor mencapai Rp 14.300 per kilogram, dari sebelumnya Rp 9.000 per kilogram.
“Kemungkinan harganya akan terus naik, bisa mencapai Rp 13.000,” ujar Suryo Sembodo,salah satu perajin tahu di Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten ditemui Kamis (10/112022).
Menurutnya kenaikan harga kedelai impor terus tak terkendali sejak dari harga 6900/kilogram, perajin tahu terpaksa harus menaikan harga jual produknya meski akan mengurangi omset penjaualan.
“Kita tidak mau mengurangi ukuran maupun kualitas tahu yang diproduksi, resikonya omset penjualannya akan menurun”,ucapnya.
Pemilik UKM Tahu Sehat Sari ini menyebut selama kedelai impor terus mengalami kenaikan hingga saat ini pada harga 14 ribu perkilogram omset penjualan sudah mengalami penurunan hingga 20 %, hanya saja belum sampai memulangkan karyawan dari dua pabrik tahun yang dijalankan.
“Dalam sehari saat ini hanya mampu memproduksi 2 ton kedelai untuk 2 pabrik, dahulu bisa sampai 3 ton kedelai per harinya”,ucap Suryo.
Selain kenaikan harga kedeali, para perajin tahu juga merasa kesulitan untuk mendapatkan garam, selain ini dirinya mendapatkan pasokan garam dari wilayah pantura.
“Akhir akhir ini harga garam juga cenderung naik, pasokan terbatas, kalua ini mungkin hanya karena kondisi musim saja”,ujarnya. (Rahma)