sieradMU.com Karanganom – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Klaten merespon cepat memberikan bantuan kepada sejumlah warga yang terdampak misibah belasan sumur amblesĀ  di Desa Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (22/02/2021) pagi.

Sesampai di Kantor Desa jungkare, usai penyerahan bantuan simbolis, Rombongan yang dipimpin Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten, Siti Komariyah langsung menuju ke lokasi amblesnya sumur milik warga.

Menurut Kepala Desa Jungkare Wakhid Mukhsin sumur-sumur gali tersebut ambles secara bertahap sejak dua pekan terakhir.

“Kejadian-kejadian itu (sumur ambles) sudah dua Minggu lalu. Tidak bersamaan tapi mulai Minggu yang lalu terus tambah sampai hari ini,” ujarnya,Senin (22/2/2021).

Dijealskan, Sumur beserta temboknya masuk ke tanah sehingga yang tampak hanya lubang di permukaan. Sebagian besar lubang yang ambles tersebut sudah ditutup tanah meskipun tak merata dengan permukaan tanah.

Muchsin menjelaskan dari data sementara ada 12 sumur yang ambles . Delapan di antaranya tanahnya sudah ambles dan empat lainnya menunjukkan tanda retak-retak.

“Jumlah sekitar 12 sumur. Delapan sudah runtuh tanah dan bangunannya, sedangkan empat masih gejala retak,” sambung Muchsin.

Curah hujan tinggi, ujar Muchsin, diduga jadi penyebabnya. Hujan deras beberapa hari menyebabkan debit air di sumur naik.

“Curah hujan tinggi tahun ini. Sampai-sampai volume air di sumur naik 2 sampai 3 meter dari permukaan normal sehingga lapisan yang pasir tergerus,” jelas Muchsin.

Salah seorang warga RT 11 Dusun Jungkare, Wasil (55), mengatakan sumur milik keluarganya merupakan yang pertama runtuh dan ambles. Tidak hanya sumur dan tembok yang masuk ke tanah tapi juga bangunan kamar mandinya.

“Iya paling awal dua Minggu lalu, kejadiannya sekitar jam 03.00 WIB. Jadi sumur dan bangunan kamar mandi hilang masuk ke tanah jadi sementara cari air ke tetangga,” ujar Wasil.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Klaten, Siti Komariyah mengungkapkan, setiap warga yang terdampak musibah sumur ambles mendapatkan santunan masing-masing satu juta rupiah. Bantuan yang tidak seberapa ini diharapkan dan bermanfaat bagi mereka yang terkena dampak musibah.

“Tidak seberapa bantuannya, namun kami berharap yang sedikit ini bisa meringankan beban mereka yang terdampak”,ungkapnya. (Nur)