Sieradmu.com Klaten – Ratusan santri Muhammadiyah Boarding School, (MBS), Pondok Pesantren Muhammadiyah Klaten mengikuti praktik manasik haji tahun 2023. Direktur MBS Klaten menyebut, selain sebagai bentuk syiar, para santri dapat mengambil pelajaran dari seluruh rangkaian Ibadah haji dan umroh yang dilaksanakan para tamu Allah di tanah suci.
Rangkaian praktik manasik haji diawali dari Masjidil Haram yang ditempatkan di lapangan Desa Jambakan, kecamatan Bayat. Dengan mengenakan kain ihram di tempat ini para santri belajar melaksanakan rangkaian umroh yang dimulai dari towaf mengelilingi miniatur ka’bah, selesai towaf para santri menikmati air minum yang diibaratkan air zam-zam, setelah itu para santri melaksanakan sa’I berlari lari kecil dari bukit Shofa ke Bukit Marwah sebelum melaksanakan tahalul awal yang ditandai dengan mencukur rambut.
Memasuki 8 Dzulhijjah, dari lapangan Desa Jambakan para santri didorong menuju Mina, sebelum pagi harinya 9 Dzulhijah para santri menuju gedung dakwah Muhammadiyah Ranting, Ngerangan Cabang Bayat yang digambarkan sebagai lokasi wukuf .
Usai melaksanakan wukuf di arafah para santri didorong menuju muzdalifah yang lokasinya digambarkan berada di sebelah barat lapangan Desa Ngerangan, Kecamatan bayat. Setelah membawa batu kerikil para santri mulai melaksanakan lempar jumroh , loksinya lempar jumroh berada di lapangan desa negrangan kecamatan bayat.
Direktur MBS Klaten, Ustad KH Fachrudin Sasmita LC menyebut selain sebagai bentuk syiar, para santri dapat mengambil pelajaran dari seluruh rangkaian Ibadah haji dan umroh yang dilaksanakan para tamu Allah di tanah suci.
“Manasik itu banyak pelajaran yang bisa kita ambil didalamnya dan ini yang kita kenalkan kepada para santri, kebetulan kali ini lokasinya bertempat di Cabang Muhammadiyah Bayat”,katanya, Ahad (19/2/2023).
Pelajaran dari rangkaian perjalanan ibadah haji yang bisa kita perkenalkan pada santri adalah tentang pelaksanaan rukun islam yang kelima, bagaimana para santri memahami prosesi ibadah haji, rukun wajib dan sunah sesuai dengan yang dilaksanakan rosulullah. Yang tak kalah penting dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai ujud syiar islam.
“Dari praktik manasik ini kita perkenalkan kepada para santri tentang bagaimana para tamu Allah menjalani ujian kesabaran, kepatuhan, serta hal hal kebaikan yang dilaksanakan pada prosesi ibadah haji ini”,ucapnya. (Nur)