sieradMU.com karanganom – Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Klaten menargetkan pengadaan lahan untuk proyek strategis nasional pembangunan jalan tol Solo-Yogya yang menerjang diwilayah Klaten selesai tahun ini.

Informasi yang dihimpun, sampai dengan akhir Mei, sudah 29 persen bidang tanah yang memasuki tahapan  musyawarah desa, sementara yang sudah menerima ganti rugi sebanyak 496 bidang, dengan nilai sekitar 437 milyar rupiah. BPN  menargetkan, pengadaan tanah jalan tol tersebut selesai hingga akhir tahun ini.

Saat menggelar musyawarah dengan warga terdampak trase tol di desa Jungkare, Kecamatan Karanganom,  Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat, menyatakan, hingga saat ini proses tahapan pengadaan tanah jalan tol di Klaten belum menemui kendala yang berarti.

“Ada beberapa kendala ringan saja,  seperti belum adanya yang tanda tangan, dikarenakan masih terjadi sengketa waris dan bagi yang belum melakukan tanda tangan  bersama pemkab Klaten, kami akan terus  melakukan pendekatan “,katanya, Jum’at.

Dijelaskan,  hingga saat ini di klaten yang sudah di musyawarahkan ada 1125 bidang atau sekitar 29 persen, yang sudah menerima ganti rugi ada 496 bidang dengan nilai 437 milyar rupiah atau 12,4 %.

“Target pengadaan tanah jalan tol sendiri ditargetkan hingga akhir tahun 2021, tetapi melihat perkembangan tahap demi tahap pengadaan lahan tersebut,  kami optimis akan selesai sesuai target yang yang telah ditentukan.  Hingga Agustus nanti,  semua bidang tanah yang ada di wilayah klaten terkait pengadaan jalan tol bisa diumumkan”,jelasnya.

Sementara itu, untuk wilayah Kecamatan Karanganom sendiri,  ada 6 desa yang tekena trase tol. Camat Karanganom , Slamet Samodro mengatakan, 6 desa yang terdampak jalan tol  tersebut yakni desa Brangkal, Beku, Tarubasan,  Kadirejo dan Jungkare .

“Untuk  pengadaan tanah jalan tol di desa jungkare ada 17 bidang tanah, sedangkan di desa kadirejo ada 34 bidang”,katanya. (nur)