Sieradmu.com Banyumas – Bangsa Indonesia memeiliki beragam agama dan kepercayaan yang dilingdungi Undang-Undang , warga diberikan kebebasan untuk menganut agama dan kepercayaannya masing masing. Meski demikian antar pemeluk agama harus tetap menjaga kerukunan.

Hal tersebut disampaikan Anggota MPRRI, Sunarna SE.M.hum saat menanggapi pertanyaan peserta dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan di Ruang Pertemuan, Hotek Java Heritage, Jalan Dr. Angka nomor 71, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas(23/5/2023).

“Nah salah satu sikap pengamalan dari Bhinneka Tunggal Ika dengan cara menghormati setiap agama yang dipeluk masyarakat Indonesia. Dengan hal ini tentu saja sudah berhasil menerapkan makna Bhinneka Tunggal Ika dalam beragama”,kata dihadapan 150 peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan.

Bhineka Tunggal Ika menuurtnya juga dapat diterapkan saat kita berada dalam kemajemukan, perbedaan suku, ras, agama, golongan.

“Penerapan Bhinneka Tunggal Ika tentu bukan hanya menghormati agama orang lain saja. Ada juga penerapan yang lainnya dengan cara bertoleransi dan hidup berdampingan dengan orang yang berbeda agama dan Tidak Membeda-Bedakan Suatu Golongan Tertentu”,ucapnya.

Sunarna yang juga merupakan Anggota DPRRI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut menyebut, dalam bermasarakatpun kita dapat menerapkan Bhineka Tunggal Ika ini yakni dengan mengedepankan sikap gotong royong. Menghargai bahasa, budaya, tidak membeda bedakan strata sosial. Hidup rukun berdamai dengan kemajemukan adalah implementasi dari Bhineka Tunggal Ika.

“Setiap orang tentu saja tidak mungkin dalam hidupnya tidak memiliki masalah. Bahkan setiap orang akan ada saja memiliki masalah bahkan musibah yang tidak terduga. sebagai warga yang baik yang ingin menerapkan Bhinneka Tunggal Ika, tentu tidak baik mengabaikannya. Karena lebih baik adalah dengan saling membantu kepada siapa pun yang sedang diberi kesulitan”,pungkasnya