sieradmu.com Magelang – Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar silaturahmi halal bi halal sekaligus resepsi Milad Aisyiyah ke-105 berlangsung di aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten setempat, kemarin (22/5/202).
Kegiatan Milad 105 Aisyiyah dengan tema “Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta Gerakan Perempuan Muslim Berkemajuan” tersebut dihadiri sekitar 200 orang terdiri dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah beserta Badan Pembantu Pimpinan (BPP) yaitu Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan Dasar, Majelis Majelis Kesehatan (MKes), Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS), Majelis Hukum Ham, Majelis Ekonomi, Majelis Pembinaan Kader (MPK), Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LPP), Lembaga Kebudayaan dan Lembaga Lingkungan dan Lembaga Penanggulangan Bencana. Utusan dari Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), Balai Sakinah ‘Aisyiyah (BSA) Kaliangkrik, Ngluwar, Dukun, Salaman dan Mungkid, serta Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Putri dan IGABA.
Dalam Khutbah Iftitahnya, Muntowiyah, Ketua PDA Magelang menyampaikan, setelah bulan Ramadhan kita kembali kepada fitrah (kesucian) seperti bayi yang baru lahir.
“Karena pada hakekatnya bayi yang baru lahir itu punya sifat tawaduq, tidak hasad, tidak punya rasa dendam, dan tidak mengharap apa apa atau selalu ikhlas.”jkatanya.
Nida’ul Khasanah, Ketua Umum PDA Magelang mengaku sangat bahagia bisa melihat para kader mengenakan atribut ‘Aisyiyah Nasional, sudah hampir selama dua tahun tidak dipakai dikarenakan adnya pandemic covid -19.
Sedangkan Siti ‘Aisah, Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) dalam hikmah Halal Bihalal sekaligus peringatan milad ‘Aisyiyah menyampaiakan bahwa inti dari halal bihalal adalah silaturahmi, atau menyambung atau mengikat kembali tali persaudaraan. Menurutnya ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan ketika mengadakan halal bihalal, yaitu tidak boleh jauh dari Allah, tidak boleh ada maksiat dan tidak membahayakan.
“Dalam setiap Milad ‘Aisyiyah, pasti ada sesuatu yang baru. Itulah yang disebut peradaban. Meskipun ‘Aisyiyah itu berilmu, berteknologi tetapi harus tetap berlandaskan pada nilai nilai Islami”.ucapnya. (Nur/Tar)