sieradmu.com Surakarta – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Jawa Tengah, Tafsir menyebut jika pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang akan berlangsung 18-24 November tahun ini penuh dengan dilematis.
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada pelaksanaan rapat koordinasi, Panitia Muktamar yang terdiri dari Panitia Pusat Panitia Penerima dan Tim Asistensi yang di selenggarakan di Edutoriun Ahmad Dahlan , kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta, (11/1/2021).
“Penuh dengan dilema, di satu sisi, kita ingin mengakomodir energi dan euforia seluruh warga persyarikatan, namun di sisi lain kita semua masih berada pada suasana Pandemi Covid-19”,katanya.
Hadir dalam rapat kali ini, Bedahara Umum PP Muhammadiyah, Drs. KH Marpuji Ali, M.Si. yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Pusat, Sekretaris PWM, Wahyudi, M.Pd. selaku Wakil Ketua Panitia Penerima, Wakil Ketua Panitia Penerima Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd, Sekretaris Panitia Penerima, Bambang Sukoco, S.H., M.H dan lainnya.
Tafasir mengungkapkan, meskipun dirasa dilematis Panitia tetap melaksanakan ajang persmusyawaratan tertinggi di Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah tersebut sesuai dengan hasil Tanwir, menggunakan metode daring dan luring.
“Harapannya, walaupun metode yang kita gunakan adalah daring dan luring, semoga tidak melunturkan semangat warga Muhammadiyah untuk menyambut dan mengikuti Muktamar.”,ungkapnya.
Sedangkan Bambang Sukoco, selaku Sekretaris Panitia Penerima menyampaikan bahwa agenda rapat kali ini diantaranya membahas finalisasi panitia penerima, presentasi konsep dari panitia penerima dan timeline persiapan muktamar. (Nur)