sieradMU.com Kemalang – Akibat semburan awan panas pada Selasa (19/1/2021) dini hari, sejumlah  wilayah di Kabupaten Klaten dan Boyolali merasakan adanya guguran abu yang berasal dari erupsi Gunung Merapi.

Informasi yang dihimpun sieradMU.com, hujan abu tipis dirasakan warga di Kabupaten Klaten dan Boyolali yang berada di radius 5-7 kilometer dari puncak merapi.

Rohmadi  (39) warga Desa Tegalmulyo Kecamatan Kemalang  Kabupaten Klaten mengatakan hujan abu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dan berlangsung sampai pukul 06.00 WIB atau selama selama tiga jam.

Ia mengatakan rumahnya hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi sehingga dapat merasakan adanya abu dari puncak.

“Ya tadi pagi begitu keluar rumah langsung melihat bekas abu vulkanik yang berasal dari puncak gunung Merapi”,katanya.

Dijelaskan abu vulkanik tersebut menempel pada dedaunan, atap rumah warga dan halaman rumah, meski demikian masih sangat tipis dan tidak mengganggu aktifitas warga disekitar rumahnya.

Hujan abu juga terjadi di Desa Sidorejo Kecamatan Kemalang, menuurt Triyono,  hujan abu sebanyak dua kali, yaitu sekitar pukul 03.00 WIB dan 06.00 WIB. Menurutnya meski terjadi hujan abu  situasi masih aman dan terkendali dan warga masih beraktifitas seperti biasa, berladang dan lainnya.

Sementara itu berdasarkan informasi dari laman resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan, telah terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada Selasa, (19/1/2021) pukul 02.27 WIB.

Awan panas tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 60 mm dan durasi 209 detik. Jarak luncur awan panas kurang lebih 1.800 meter ke arah Barat Daya (Kali Krasak – Boyong), dan teramati tinggi kolom 500 meter di atas puncak.

Selain itu, teramati pula adanya guguran lava pijar sebanyak 30 kali dari Gunung Merapi dengan jarak luncur 300-900 meter ke Barat Daya. (Nur)