sieradmu.com Klaten – Harga sapi di sejumlah pedagang sapi dan kambing kurban, kabupaten klaten, jawa tengah mengalami kenaikan menjelang hari raya idul adha, mulai dari 1 juta, 2 juta, hingga 3 juta rupiah per ekornya. Para blantik sapi menyebut kenaikan harga ini dipicu adanya penyakit mulut dan kuku, sehingga pasokan berkurang.

Seperti halnya pedagang sapi kurban di kecamatan klaten utara dan kecamatan ngawen, menjelang hari raya idul adha aktivitas jual beli sangat menurun. Meski aktivitas menurun namun harga jual sapi saat ini di masa wabah penyakit mulut dan kuku/ pmk yang menyerang sapi justru alami kenaikan.

“Kenaikan harga jual hewan kurban sapi mencapai 1 juta hingga 2 juta rupiah, bahkan ada yang naik 4 juta per ekornya”,kata Siswanto, penjual sapi Qurban di Klaten Utara.

Menuurtnya dengan melihat kondisi sekarang ini, per ekor sapi kurban seharga yang dulunya 20 juta kini bisa mencapai 23 juta rupiah, di perkirakan, kenaikan selain adanya wabah pmk, sehingga menyebabkan pasar hewan tutup,  sehingga pasokan sapi jadi berkurang.

“Pada perayaan  idul kurban tahun ini stok pedagang sapi kurban hanya 20 ekor, sebelumnyapada tahun lalu bisa mencapai 30 hingga 40 ekor”,ucapnya.

Tidak hanya pada sapi kurban,kenaikan harga juga terjadi pada hewan kurban kambing, harga kambing justru lebih tinggi dibanding kenaikan harga pada sapi.

“Semula harganya 1 juta rupiah bisa menjadi 4 sampai 5 juta, untuk kategori hewan kambing layak untuk kurban mendekati idul adha nanti diperkirakan harga akan kembali alami kenaikan”,ungkap Muis Raji yang juga pedagang hewan kurban. (Rahma)