Sieradmu.com Klaten – Islam Berkemajuan dikembangkan Muhammadiyah atas dasar keyakinan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kemajuan dalam semua aspek kehidupan. Sebagai organisasi yang berdasarkan Islam, Muhammadiyah dan seluruh warganya, terutama para pemimpin, memiliki tanggung jawab untuk senantiasa menguatkan nilai-nilai kemajuan itu dalam pemahaman agama dan perwujudannya dalam kehidupan pribadi, berorganisasi, bermasyarakat, berbangsa, dan berkemanusiaan universal.
Haltersebut disampaikan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten, Iskak Sulistya dalam Kajian Rutin Malam Ahad (KARIMA) Ramadan 1445 H di Gedung Dakwah Muhammadiyah Klaten, , Sabtu (23/3/2024).
Dengan Islam Berkemajuan, menurutnya, Muhammadiyah berusaha mengurai sikap yang membelenggu pemahaman Islam dalam satu pandangan sempit yang anti-perubahan. Dalam upaya mencapai cita-cita kejayaan Islam, Muhammadiyah merumuskan beberapa ciri Islam Berkemajuan, di antaranya: 1) berlandaskan pada Tauhid; 2) bersumber pada Al Quran dan al Sunnah; 3) menghidupkan ijtihad dan tajdid; 4) mengembangkan dan menyebarluaskan Wasathiyah; dan 5) mewujudkan rahmat bagi seluruh alam.
“Manhaj Islam Berkemajuan meliputi: 1) sumber ajarannya ialah Al Quran dan al Sunnah; 2) meyakini dimensi ajaran Islam terdiri dari akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah; 3) menggunakan tiga pendekatan yakni berbasis teks (bayani), akal pikiran (burhani), dan intuisi (irfani); 4) tidak menutup ijtihad, dengan tetap terbuka serta toleran dengan perbedaan; 5) memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan; 6) tidak berafiliasi terhadap mazhab tertentu; dan 7) memandang manusia sebagai makhluk mulia”,katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, Risalah Islam Berkemajuan juga merambah pada ragam gerakan, di antaranya: 1) Gerakan dakwah. Umat Islam memiliki kewajiban untuk melanjutkan misi dakwah profetik karena merupakan bagian dari amanah yang diberikan oleh Allah SWT. 2) Gerakan tajdid. Gerakan ini bertujuan untuk memperbaharui cara berpikir umat agar lepas dari kondisi kemiskinan ilmu, kemunduran budaya, dan kemerosotan akhlak. 3) Gerakan ilmu. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pengembangan pusat-pusat keilmuan, riset dan inovasi, dan pertemuan ilmiah. 4) Gerakan amal. pentingnya pelembagaan amal saleh yang berorientasi pada pemecahan problem-problem kehidupan, seperti lembaga-lembaga kedermawanan, kesejahteraan, pemberdayaan, pendidikan, dan kesehatan.
“Seluruh komponen baik pimpinan, kader, maupun warga Muhammadiyah memikul tanggung jawab untuk mendakwahkan konsep dasar Islam Berkemajuan ini agar menjadi kesadaran bagi umat Islam untuk meraih keunggulan, dan pemahaman bagi masyarakat global untuk menciptakan tata dunia yang ramah, adil dan damai demi kemaslahatan umat manusia pada khususnya dan seluruh ciptaan Allah SWT di muka bumi ini pada umumnya”,jelas Iskak.
Seperti diketahui, Risalah Islam berkemajuan merupakan produk ideolgis dihasilkan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, sekarang ini risalah islam berkemajuan menjadi materi wajib dalam berbagai kegiatan pengkaderan di Muhammadiyah.
“Risalah islam berkemajuan ini menjadi sebuah kosepsi bagaiman amuhaamdiah memandang islam dan dakwah islam ditengah keberagaman”,pungkasnya. (Nur)