sieradMU.com Klaten Utara – Hingga saat ini kebutuhan benih padi di Klaten mencapai 2.190 ton dengan luas lahan 73.000 hektare. Yang menjadi keprihatinan dari kebutuhan benih padi tersebut masih banyak didatangkan dari luar Kabupaten Klaten.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Ketahana Pangan dan Perikanan (DPKP) Klaten, widiyanti, saat menghadiri  sarasehan akhir tahun Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA),  Kabupaten Klaten di aula DPKP, Rabu (2/12/2020).

“Inilah yang menjadi keprihatinan Dinas, selama ini kebutuhan benih padi petani Klaten banyak didatangkan dari luar, padahal potensi besar ini dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan petani”,katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, dengan potensi itu dinas, kata Widiyanti, menginisiasi dan mensupport kegiatan para petani tersebut. Apalagi permintaan, kemampuan dan pasar benih di Klaten sudah jelas.

“Tidak muluk-muluk, jika untung 2 persen saja dari perputaran uang Rp 22 miliar maka sudah didapat Rp 2 miliar. Jika benih diproduksi dan dikelola petani sendiri maka uang akan kembali untuk kemakmuran petani”,jelasnya.

Widiyanti menyebut jika kebutuhan benih di Klaten per hektar mencapai 30 kg dengan total luas tanam tahunan sekitar 73.000 hektare. Ditargetkan produksi benih sekitar 25 persen kebutuhan dulu atau sekitar 2.100 ton dulu dalam setahun.

Terhadap adanya peluang tersebut, Ketua KTNA Kabupaten Klaten, Wening Swasono mengungkapkan, KTNA berencana akan memproduksi bibit secara mandiri. Untuk sementara kita lakukan di 11 kecamatan dengan penangkaran dan pemasaran benih padi.

“Target awal kita Untuk sementara target delapan ton, 11 Kecamatan yang akan memulai produksi antara lain Kecamatan Bayat, Karangdowo, Trucuk, Jogonalan, Pedan, Polanharjo, Delanggu, Juwiring, Wonosari, Karanganom dan Tulung”,ungkapnya.

Wening menambahkan, manejemennya nanti akan adan suport pendampingan dan benih untuk ditanam di penangkaran, hasilnya akan dibeli KTNA untuk ketersediaan benih mandiri.

“Rencana kami, Produksi itu akan dipasarkan pada musim tanam (MT) 3 sekitar bulan Agustus 2021. Benih yang diproduksi tidak ada ketentuan varietas tertentu. Varietas padi tergantung yang paling diminati petani setempat.Produksi benih mandiri itu untuk memenuhi kebutuhan petani Klaten sendiri tanpa harus tergantung daerah lai”,imbuhnya. (IND)