SIeradmu.com Klaten – Pagelaran Seni Jawa Tengah berupa wayang kulit bersama Hajah Kadarwati Anggota DPRD Jateng Fraksi PDI Perjuangan di Taman Desa Jetis Wetan, Kecamatan Pedan, Klaten, Jum’at (17/11/2023).

Dalam pagelaran tersebut, Dalang , Ki Jatmiko menyampaikan lakon Wahyu katentreman, suatu Lakon Wayang tentang niat Semar Bodronoyo melenyapkan Pagebluk yang melanda Kampung halamannya Desa Karang Kadepel.

Anggota DPRD Jateng, Daerah Pemilihan VII meliputi Klaten, Sukoharjo da. Kota Surakarta, mengatakan pagelaran wayang kulit ini sebagai bentuk hiburan masyarakat sekaligus melestarikan kesenian tradisional vwayang kulit agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat.

“Setelah pandemi DPRD Jateng berusaha membangkitkan kembali geliat seni di Jawa Tengah, melalui Anggota DPRD Jateng di Dapilnya masing-masing pagelaran seni hadir termasuk malam ini di Desa Jetis Wetan”kata Kadarwati.

Melalui pagelaran seni wayang kulit ini kita juga sampaikan pesan kebangsaan dalam rangka memperingati hari Pahlawan. Harapannya kita dapat menjiwai semangat para pahlawan, salah satunya dengan menjaga kelestarian seni budaya tradisional.

“Tadi kita juga melakukan doa bersama untuk para pahlawan bangsa, karena begitu besar jasanya untuk Kemerdekaan Bangsa Indnesia yang diproklamirkan Presiden RI pertama Ir. Soekarno”ucapnya.

Kadarwati yang juga kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di DPRD Jawa Tengah pada Pemilu 14 Februari 2024 ini lebih lanjut mengungkapkan, Bersamaan dengan pagelaran ini juga sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Adanya kerumunan warga menikmati pasar malam saat digelar wayang kulit harapannya para pedagang kecil juga mendapatkan penghasilan”,ungkapnya.

Kepala Desa Jetis Wetan, Agus Sunarto mengakui jika pagelaran wayang kulit ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah desa. Dimana pemdes bisa mensosialisasikan ruang public terbuka taman Jetis Wetan untuk kegiatan perekonmian kepada masyarakat lebih luas.

“Ini bagian kecil dari Kiprah Ibu Kadarwati sebagai wakl rakyat memiliki program yang menyetuh dan dapat dirasakan oleh masyarakat”,ujarnya.

Seperti diketahui Dalam lakon Wahyu Katentreman, menampilkan sosok Semar dan Bethara Kresna adalah dua figur yang dianggap sebagai kekuatan pendamping lima saudara Pandawa yang dalam cerita wayang merupakan wakil-wakil keinginan Semar sebagai perantara turunnya “Wahyu Ketenteraman”, suatu kekuatan untuk menentramkan masyarakat, agar bekerja secara gotong royong mengembangkan program ketenteraman bagi rakyat. Usaha itu dilakukan secara gotong royong melenyapkan Pagebluk yang melanda desanya. (Nur)