sieradmu.com Sleman – Para pelaku program ketahanan pangan di Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dengan melakukan kunjungan di agro edukasi Caping Merapi, Dukuh Tajem, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngentak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di Caping Merapi , rombongan pelaku kebun ketahanan pangan Desa Plawikan yang dipimpin Kepala Desa Plawikan tersebut menerima penjelasan langsung tentang Food Garden dan strategi bagaimana meningkatkan hasil pengelolaan kebun ketahanan pangan .
Kepala Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan Lilik Ratnawati mengatakan Pemerintah Desa Plawikan sejak tahun 2022 telah memberikan Bantuan Keuangan Desa yang berasal dari Dana Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat khususnya mewujudkan Kegiatan Ketahanan Pangan.
Bantuan tersebut baik berupa fisik berupa bibit dan aneka benih sayuran maupun ternak ayam, serta bantuan berupa keuangan bagi 29 RT di desa Plawikan. Maksud dan tujuan pemberian bantuan tersebut untuk mendukung kegiatan Pemberdayaan Masyarakat berupa Kebun Ketahanan Pangan. Hingga tahun 2023 ini beberapa Kebun Ketahanan Pangan dibeberapa RT yang dikelola oleh KWT hingga sekarang masih terus berjalan. Inovasi dan kreatifitas Pemerintah Desa Plawikan dalam hal Pemberdayaan Masyarakat terus dilakukan.
“Pagi ini sebanyak 30 orang perwakilan dari Ketua KWT, Ketua RT, Ketua RW, BPD untuk melakukan Study Lapangan ke Lokasi Agroedukasi Caping Merapi, Tajem, Wedomartani, Sleman, Yogyakarta. Lokasi ini merupakan Wahana Agroedukasi dan praktek langsung dibidang pertanian modern dan ramah lingkungan dengan berbagai strategi, salah satunya adalah Food Garden.”,katanya.
Menurut Lilik, Strategi ini dirasakan sesuai karena bisa diterapkan dalam luasan lahan yang sempit, disekitar tritisan rumah maupun halaman rumah yang kosong. Maksud dan tujuan dari Study Lapangan ini adalah untuk Pemberdayaan Masyarakat melalui Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Manusia.
Panggih Dwi Atmojo, Selaku Komisari Caping Merapi dalam paparannya mengungkapkan bahwa luas area 6000 meter persegi sebagai lokasi pembelajaran dan pelatihan bidang pertanian modern organik yang ramah lingkungan. Ditempat ini praktek mulai dari teknik budidaya, pemilihan komoditas, pembuatan dan pengolahan pupuk organik serta teknik pengendalian hama penyakit tanaman secara hayati.
“Harapannya aneka ragam pembelajan bidang pertanian yang ramah lingkungan, mudah namun sederhana, begitu juga telah dikenalkan dengan pengenalan situs situs dalam Teknologi Informasi untuk pengetahuan bidang pertanian, peternakan, perikanan secara cepat melalui pengenalan aplikasi yang terkini”,ungkap Panggih. (Nur)