sieradmu.com Sudan – Sumur air perdana bantuan dari masyarakat Indonesia melalui Kantor Layanan (KL) Lazismu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Sudan telah diresmikan. Proses pembuatan sumur yang terletak di Desa Umkatti, Omdurman, Sudan ini dimulai pada Selasa (08/11/2022) atau dua hari setelah penandatanganan MoU antara KL Lazismu PCIM Sudan dengan Rowahil Sudan, sebuah lembaga lokal yang bertugas untuk mengerjakan proyek pengeboran sumur. Peresmian pun dilakukan dalam dua sesi yaitu secara daring dan luring.

Peresmian luring sumur ini dilakukan pada Selasa (08/11) yang dihadiri oleh seluruh amil KL Lazismu PCIM Sudan, perwakilan pengurus PCIM dan Aisyiyah Sudan, serta perwakilan Rowahil Sudan. Desa Umkatti, Omdurman, Sudan yang merupakan salah satu wilayah dengan jumlah penduduk sekitar sepuluh jiwa dipilih menjadi lokasi penggalian sumur karena memiliki keterbatasan akses air bersih maupun listrik. Memiliki jarak yang relatif jauh dari ibu kota membuat para penduduk Desa Umkatti kesulitan mendapatkan air bersih. Tak jarang mereka harus berjalan kaki menuju sumber air di sekitar Sungai Nil untuk kebutuhan sehari-hari.

Peresmian wakaf sumur air untuk warga Desa Umkatti ini dimulai dengan pemotongan pita dilanjutkan dengan sambutan yang di sampaikan langsung oleh Kepala KL Lazismu Sudan, Wahidin Mayar Daroji. Dalam sambutannya, Daroji berharap agar sumur tersebut dapat memberi manfaat kepada warga setempat.

“Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial dan keumatan dalam menyebarkan syiar Islam, yang kali ini lewat Lazismu Sudan menginisiasi adanya sumur air untuk warga Sudan yang tinggal di Umkatti. Semoga sumur air yang ada bisa memberi manfaat yang besar untuk warga setempat serta limpahan pahala bagi segenap donatur dan pihak yang sudah turut mendukung realisasinya,” ujar Daroji.

Sambutan juga di sampaikan oleh perwakilan Rowahil Sudan maupun warga setempat yang menyampaikan terima kasih serta apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang telah melebarkan sayap kepedulian hingga lintas benua ke negeri Sudan. Aksi yang dilakukan ini membuat mereka kini lebih mudah mendapatkan akses air bersih yang layak untuk menjalani hidup di kawasan gurun ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Lazismu Sudan dan masyarakat Indonesia yang sudah membangun sumur air di wilayah kita,” ungkap salah satu warga.

Acara peresmian sumur ini kemudian dilanjutkan dengan edukasi cara menyikat gigi dan mencuci tangan yang benar kepada anak-anak kecil setempat. Para panitia memberikan penyuluhan bagaimana cara menyikat gigi yang benar kemudian diikuti oleh anak-anak, serta mencuci tangan yang benar untuk menjaga kebersihan di tengah kondisi Sudan yang sering terdampak wabah penyakit.

Sementara itu, peresmian sumur secara daring dilaksanakan pada Sabtu (03/12) melalui Zoom Meeting. Acara ini dihadiri langsung oleh Duta Besar LBBP RI untuk Republik Sudan, Penasihat Ahli Lazismu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, Ketua PCIM Sudan, serta Kepala KL Lazismu PCIM Sudan. Peresmian sumur air ini merupakan langkah nyata dalam internasionalisasi gerakan Muhammadiyah untuk mencetuskan jejak-jejak pengabdian secara luas di wilayah Timur Tengah dan Afrika, sekaligus ajang membangun hubungan baik antara KL Lazismu PCIM Sudan, Lazismu PP Muhammadiyah, maupun Perwakilan Republik Indonesia setempat guna merealisasikan berbagai program-program kebaikan yang bermanfaat untuk umat.

Duta Besar LBBP RI untuk Republik Sudan, Sunarko mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pihak Lazismu melalui bantuan sumur air ini. “KBRI Khartoum mengapresaisi Badan Pengurus Lazismu Pusat maupun Lazismu Sudan yang sudah memberikan kontribusi konkrit pada negara Sudan di tengah kondisi pandemi dan krisis sosial ekonomi yang masih menimpa negara Sudan,” tuturnya.

Senada dengan Sunarko, Penasihat Ahli Lazismu PP Muhammadiyah, Hilman Latief yang juga terpilih menjadi Anggota PP Muhammadiyah periode 2022-2027 pada Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 beberapa waktu lalu turut memberikan apresiasinya. Ia pun turut memberikan saran bagi pergerakan KL Lazismu PCIM Sudan ke depannya agar mengadakan program yang tidak banyak namun tepat sasaran bagi para diaspora setempat dan warga lokal. Hal ini terutama dalam melihat keadaan sosial ekonomi masyarakat Sudan yang kerap tidak stabil. (Ocha/*)