sieradmu.com Klaten Utara – Mengharukan dan sekaligus menggembirakan itulah gambaran perasaan Muhammad Yuda Prabowo (Yudha dan Diyah Ayu Emilia (Mila) setelah resmi melangsungkan ijab qobul di aula Kantor Urusan Agama, Kecamatan Klaten utara, Senin (18/10/2021)pagi.

Kehidupan mereka sebagai musisi jalanan yang tergabung dalam komunitas musik angklung Putera Pangestu, menjadi perhatian Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kementrioan Agama, Kecamatan Klaten Utara yang telah memberikan bimbingan dan disuport oleh Dompet Sejuta Harapan (DSH), sehingga mereka resmi menjadi pasangan yang sah secara islam dan tercatat di Kantor Urusan Agama, Kecamatan Klaten Utara .

Kelompok Kerja (Pokja) Penyuluh Agama Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Klaten Utara, Muhammad Zuhri mengatakan proses pendekatan antara caloin mempelai laki laki dan perempuan yang merupakan warga Kelurahan Barenglor tersebut berlangsung sekitar 90 hari hingga akhirnya mereka bersedia untuk menikah.

” Awalnya saya  melakukan pendampingan terhadap anak-anak pengamen jalanan musik angklung Putra Pangestu dengan berbagai kegiatan  dalam hal kehidupan bermasyarakat dan beragama yang benar. Anak-anak pengamen jalanan itu pada umumnya berasal dari keluarga yang bermasalah. Seperti keluarga broken home. Karena kehidupan di dalam keluarganya yang sedang banyak masalah itulah, anak-anak kemudian memilih hidup “bebas” di jalan dengan mengamen,” katanya usai menjadi saksi pernikahan Yuda dan Mila di KUA Kecamatan Klaten Utara.

Menurutnya  Yudha adalah anak dari Wahyudi, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di Klaten. Entah karena permasalahan apa, Yudha keluar dari sekolah saat sedang duduk di Kelas VIII. Selanjutnya, Yudha pergi merantau ke Kalimantan beberapa tahun lamanya.

“Setelah kembali ke Klaten dia tidak pulang ke rumah orang tuanya. Dia justru memilih bergabung dengan anak-anak pengamen jalanan di kota Klaten. Yudha bergabung ke dalam komunitas musik angklung Putra Pangestu”,ucapnya.

Zuhri berharap melalui pernikahan ini kehidupan mereka lebih tertata dengan baik, berada dijalan yang benar serta menjadi keluarga samara.

Wahyudi yang merupakan orang tua mempelai pria menyebut Yuda sebenarnya merupakan tipikal orang yang bertanggung jawab. perjalanan hidupnya yang penuh dengan lika liku membuat dia harus terjun ke kehidupan jalanan.

“Semenjak mendapatkan bimbingan sudah ada perubahan yang lebih baik dengan Yuda, semoga dengan pernikahan ini juga semakin baik kehidupannya, terlebih sekarang sudah dikaruniai pendamping hidup”,capnya.

Pelaksanaan pernikahan kedua mempelai tidak lepas dari dukungan DSH,  Direktur Dompet Sejuta Harapan (DSH) Klaten Janu Kurniawan menjelaskan, sebagai lembaga zakat, DSH senantiasa siap membantu umat yang memerlukan pendampingan. Baik dalam hal pemikiran maupun dalam bentuk materi.

“Seperti hari ini, Komunitas musik angklung Putra Pangestu yang dua orang anggotanya melangsungkan pernikahan. Maka kita turun tangan untuk membantu apa yang bisa kami bantu,” terang Janu.(Nur)