sieradmu.com Klaten – Seiring dengan tingkat kepercayaan masyarakat yang meningkat atas pelayanan kesehatan Rumah Sakit Cakra Husada Klaten, karyawan dan Ratusan tenaga kesehatan terus dibekali dengan berbagai hal, tak terkecuali terkait pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
Kali ini Rumah Sakit Cakra Husada yang terus dibanjiri pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tersebut menyelenggarakan in house training (IHT), tentang pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI). Kegiatan yang berlangsung di ruang pertemuan Cakra Square ini di bagi dalam empat gelombang, diikuti seluruh karyawan di RSCH Klaten. Sebagai Nara sumber adalah dr .Dyah Artini MSc.SP.PK, Pj. Laboratorium dan Ketua Tim PPI, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSCH Klaten.
Retna Wulandari AMD.Kep, Tim IPCN Rumah Sakit Cakra Husada Klaten menjelaskan, IHT ini bertujuan untuk Melindungi nakes, pasien, pengunjung dan masyarakat dari infeksi dan penyakit menular, Menurunkan kejadian infeksi dan mencegah terjadinya HAIs, Pengelolaan sumber daya menjadi lebih baik dan tingkatkan mutu pelayanan di RSCH Klaten.
“Sebagai instansi layanan kesehatan, kami terus berupaya melindungi para nakes, karyawan, pasien maupun pengunjung dari adanya infeksi yang disebabkan oleh beberapa faktor”, katanya, Kamis (7/12/2023).
Menurutnya, Infeksi ini ditimbulkan karena beberapa faktor, seperti lingkungan serta berbagai kebiasaan atau budaya yang berpotensi menimbulkan adanya infeksi.
“Contohnya adalah tidak cuci tangan , tidak aseptik dalam melakukan tindak , tidak menggunakan APD dengan tepat dan lainnya”,ucapnya
Dalam kesempatan tersebut dr. Dyah Artini MSc.SP.PK, sebagai Penangungjawab Laboratorium sekaligus Ketua Tim PPI RSCH Klaten menjelaskan untuk melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), Rumah Sakit Cakra Husada membentuk Komite dan Tim PPI yang dikukuhkan melalui surat keputusan Direktur Utama.
“Berdasarkan PMK no 27/2017 sebagai kebijakan Kemenkes tetang PPI mengharuskan setiap rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan harus melakukan penmgendalian dan pencegahan infeksi”,jelasnya.
Berbagai dampak yang ditimbulkan akibat infeksi seperti , Angka kesakitan meningkat, biaya perawatan meningkat, memungkinkan sembjafi penyebab terjadinya kematian .
“Untuk yang obesitas atau perokok potensi terjadi infeksi sangat besar, memang baiknya kita mengurangi kebiasanya merokok untuk kesehatan kita”,pungkasnya. (Nur)