sieradMU.com Yogyakarta— Wabah Covid-19 telah membawa dampak luas bagi kehidupan warga tidak hanya di Indonesia namun juga dunia secara umum. Mulai timbulnya korban jiwa hingga berhentinya aktifitas di hampir semua bidang kehidupan karena pembatasan aktifitas manusia sebagai salah satu cara efektif mengurangi penyebaran wabah.
Muhammadiyah melalui gugus tugasnya, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) hingga kini terus memainkan peran signifikan dalam upaya penanganan wabah Covid-19 dengan dukungan internal, yaitu jaringan struktur organisasi Persyarikatan Muhammadiyah beserta warganya dan eksternal yaitu perusahaan swasta serta lembaga mitra.
Agus Samsudin, Ketua MCCC PP Muhammadiyah menyatakan di internal Muhammadiyah, Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) yang selama ini menjadi penopang utama kegiatan MCCC dari sisi pendanaan.
“Melalui jaringan kantor layanan yang sudah mencapai tingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), bahkan ada yang tingkat ranting (PRM), Lazismu mampu menghimpun kekuatan filantropi warga Muhammadiyah. Selain Lazismu tidak ketinggalan pula peran serta amal usaha Muhammadiyah (AUM) juga memberi kontribusi signifikan dalam kerja-kerja penanganan Covid-19”,kata Agus, Rabu (27/05/2020)
Menurutnya, Berkat dukungan dari kekuatan internal tersebut, hingga kini kerja-kerja penanganan Covid-19 masih terus berjalan.
“Berdasarkan update terbaru hingga tanggal 26 Mei pukul 16.00 WIB, dalam bidang kesehatan yang menjadi domain utama penanganan wabah Covid-19, hingga kini tercatat 77 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) yang merawat pasien Covid-19 dengan jumlah kasus yang ditangani yaitu ODP 3126, PDP 1623 dan positif 235,” ucapnya.
Dari eksternal Muhammadiyah, Agus menjelaskan kepercayaan dari berbagai lembaga mitra baik komunitas, perguruan tinggi, perusahaan swasta dan lembaga donor internasional terus mengalir. Bentuk kemitraan berupa pendanaan yang peruntukannya bersifat umum, dukungan operasional MCCC.
“Lembaga mitra itu diantaranya Pimpinan Pusat Aisyiyah, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Pemerintah Australia, Unicef, Kementerian Kesehatan RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), PT. Erlangga, PT. Tirta Investama (Danone), KKS Fisipol UGM, Alumni Magister Keperawatan UMY, TVMu, Kompas TV, Kompas Gramedia, Sobat Ambyar, Kitabisa.com, Wardah, Alfamidi, PT Kelola Mina Laut, Alfamart, Bank Mega Syariah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Bank Bukopin Syariah, CIMB Niaga Syariah, ReIndo, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Baznas, Gojek, dan Narasi. Serta para influencer, antara lain Teuku Wisnu, Ihsan Tarore, Dewi Sandra, Dhini Aminarti, Vebby Palwinta, dan Tiara “Indonesian Idol”, jelas Agus.
Sedangkan untuk Unicef dan DFAT, Agus menambahkan, kemitraan yang terjalin diwujudkan dalam berbagai program spesifik. Kerja sama dengan Unicef akan fokus pada RCCE (Risk Communication and Community Engagement) atau Komunikasi Risiko dan Keterlibatan Masyarakat. Cakupan program khususnya dalam mempromosikan perilaku pencegahan dan perilaku yang akan melindungi kesejahteraan anak selama pandemi.
“Perilaku sasaran meliputi tinggal di rumah, menjaga jarak sosial dan fisik, mencuci tangan dengan sabun, tidak menyentuh wajah, etiket batuk / bersin, menggunakan masker, diet sehat, isolasi diri, dan perilaku yang berkaitan dengan perilaku kesejahteraan anak seperti imunisasi, ANC dan tindakan perlindungan anak”,pungkasnya.
Reporter : Nur Muhammad – Editor : Dinda