sieradMU.com Kota – Dulu, sosok Pak Ko Klaten sangat lekat dengan kriminalitas. Pria bernama asli Aditya Kristiawan, SH, itu adalah mantan bandar judi kelas kakap. Namun, ia kini telah insyaf.
Bahkan, belakangan ini ia ingin kembali memperdalam keilmuan agamanya dan menyiapkan ibadah haji dan umrah.
Pak Ko, berkali kali masuk penjara, catan terakhir aktifitas sebagai Bandar judi diobrak abrik dalam razia besar besaran yang langsung dipimpin jajaran Kepolisian Republik Indonesia pada 10 Oktober 2019. Saat itu polisi berhasil mengamankan 13 orang termasuk dirinya.
Akibat perbuatannya tersebut, Aditya Kristiawan harus kembali menjalani masa hukuman, disitulah kekuatan insyaf dan keinginan untuk berhijrah menguat. Dari lubuk hati yang tedalam ia merasa terketuk hatinya mendengar kebesaran allah dari balik jeruji besi.
“Kebetulan saat itu saya menjalai hukuman mendekati hari besar islam, terus terang waktu itu saya merasakan kegelisahan, berdebar, terlebih mendengar suara takbir berkumandang, dalam hati saya berkata, apakah hidup saya akan terus menerus seperti ini”,kata Pak ko, saapan akrab Bandar judi dengan omset hingga 80 jutaan ini.
Warga Kampung Klaten, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah itu lebih lanjut menjelaskan, dorongan untuk mengakhiri aktifitasnya sebagai Bandar judi juga diterima dari istri dan anak anaknya, yang sangat mengingingkan sang ayah kembali kejalan yang benar.
“Waktu itu kebetulan saya mendapat program asimilasi dampak Covid-19, karena sudah menjalani separo masa hukuman dan mendapat remisi akhirnya dibebaskan, anak saya meminta, sudah pak ini yang terakhir ya, saya tidak kuat menahan haru”,jelasnya.
Setelah memiliki kebulatan tekad bertaubat, hal ini diiringi dengan membersihkan usahanya yang masih lekat dengan kemaksiatan. Hingga akhirnya tinggal menyisakan beberapa usaha yang ditekuni, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, biaya pendidikan anak dan bekal untuk menunaikan ibadah umrah dan haji.
“Hasil dari keuntungan usaha angkringan dan café dan resto bima 66 di Pedan dan Kota Klaten obyek wisata batu putih, di Talang Gajah, Talang Rejo, Kecamatan Bayat, istana susu segar di rowo jombor dan depan plaza Klaten, kita kumpulkan untuk persiapan ibadah ke tanah suci, saya juga akan kembali mendalami ilmu agama di Gading Santren, Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, tempat kelahiran”, ucapnya.
Zeni Imelda, sang istri, sangat berbahagia dengan komitmen insyaf suami, menurutnya hal ini tak terduga, dan keluarga sangat mendukung niat baik suaminya tersebut.
“Bagaimanapun juga kami sangat senang, bahagia, karena tidak ada pemaksaan, semua keluar dari hati nurani suami , kita terus berdoa agar kebaikan ini menjadi hidayah bagisuami dan terus berada di jalan yang benar”,ujarnya.
Reporter : Nur Muhammad – Editor : Dinda