sieradMU.com Klaten Tengah – Tepat pada 28 Juli 2020, Kabupaten Klaten genap berusian 216 tahun. Berbeda dengan perayaan hari jadi tahun-tahun sebelumnya yang diarnai dengan nuansa pesta rakyat dengan berbagai pagelaran hingga hari ini (20/7/2020) gaung perayaan hari jadi belum terasa.
Hal ini karena dampak pandemi covid-19 yang melanda di Kabupaten yang berjulukan kota bersinar ini, semua bahu membahu bergotong royong dalam melakukan percepatan penanganan dan pencegahan virus corona sesuai tugas, fungsi dan tingkatan masing masing. Begitu juga bagi para sumber daya manusia (SDM) program Keluarga harapan (PKH) di Kabupaten yang memiliki 26 kecamatan dan 401 Desa/Kelurahan ini.
Sejak pandemi covid-19 melanda ada beberapa kebijakan dari pelaksanaan program keluarga harapan, kusunya di Kabupaten Klaten untuk mennaggulangi dampak pandemi covid-19. Diantaranya kebijakan Kementerian Sosial RI tentang penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) tahap kedua dan seterusnya akan diberikan lebih cepat dari jadwal semula untuk meringankan beban masyarakat terdampak covid-19.
“Selama terdampak COVID-19, Kemensos RI tidak hanya mempercepat penyaluran PKH, tetapi juga meningkatkan besaran bantuan beli sembako ke 15,2 juta penerima yang mulanya Rp150.000 per keluarga per bulan jadi Rp200.000”,kata Koordinator PKH Klaten, Theo Markis.
Lebih lanjut dijelaskan, selain melaksanakan kebijakan Kemensos tentang penyaluran program PKH, seluruh SDM di Klaten juga ditugaskan untuk mengawal bantuan sosial ini mulai dari Pusat, Povinsi hingga tingkat Kabupaten, agar bansos tersebut tidak tumpang tindih dan tersalurkan dengan baik.
“Kami juga ditugaskan oleh pemerintah untuk merespon pengaduan berbagai hal terkait adanya aduan dari masyarakat baik melalui lapor Gubernur, Ombudsman, matur ibu dan aduan di media sosial, seiap hari hampir ada pengaduan masyarakat soal penerimaan banuatusn maupun dampak pandemi lainnya”,jelasnya.
Disisi lain menurut Theo, sikap empati warga Klaten yang masuk keluarga penerima manfaat (KPM) ditengah pandemi juga meningkat, Selama pandemi Covid-19, sebanyak 933 keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) mengundurkan diri. Ternyata Jumlah ituini lebih banyak dibandingkan jumlah KPM PKH yang mundur sebagai penerima manfaat sepanjang 2019.
“Berdasarkan data yang dihimpun, 933 PKM PKH itu mundur selama setengah tahun terakhir atau Januari-Juni 2020. Sementara itu, jumlah penerima manfaat yang mundur secara mandiri selama satu tahun pada 2019 sebanyak 699 keluarga, harapannya ini ujud simpati para KPM yang sudah mampu memberikan kesempatan kepada warga yang meemnuhi syarat namun belum tercover”,ucapnya.
Theo berharap melalui momentum hari jadi ke-216 ini, dijadikan refleksi untuk menguatkan kesadaran diri, sikap empati ditengah pandemi covid-19 yang belum kunjung usai. Berkaitan dengan banyaknya bantuan sosial yang beredar kami keluarga PKH Klaten memohon kepada masyarakat dapat menjaga kondusifitas, jika ada hal hal terkait bantuan bisa disampaikan langsung kepada pihak yang terkait.
“Jangan langsung ditulis di medsos, baiknya di klarifikasikan dulu, untuk menjaga suasana kondusif di Klaten ini”,pungkasnya.
Reporter : Nur Muhammad – Editor : Yulianto