Penulis : Rumini zulfikar (Ketua PRM Troketon ,Pedan Klaten ,Penulis Sejarah Muhammadiyah Troketon)

Suksesi kepemimpinan Dalam Pemilihan umum tahun 2024 sudah depan mata karena sejatinya Pesta Demokrasi lima tahunan ini merupakan Sebuah Wahana Bagi seluruh anak bangsa dalam rangka ikut serta dalam Menegakkan Demokrasi itu sendiri , Karena indonesia tidak Menganut sistem kerajaan atau monolitik akan tetapi menganut sistem demokrasi yang mana Rakyat sebagai pemegang Mandat dalam menentukan Sosok seorang Pemimpin Bangsa ,dengan memilih Baik Untuk Pemilihan Presiden ,wakil presiden ,legislatif baik pusat maupun Daerah serta Kepala Daerah (Propinsi ,kabupaten /Kota ).

Kalau kita Menilisik dari sebuah perjalanan bangsa indonesia maka peran para tokoh islam(Pangeran Diponegoro ,Panglima polim , Cut Nyak Dien , Hos Cokro Aminoto,KH Ahmad Dahlan,KH Hasyim As’ariy ,Soekarno Hatta ,Kahar Muzakir,Ki Bagus Hadi Kusumo,Kasman Singo Dimeja ,KH Wahid Hasyim dan lainnya, dalam pra kemerdekaan , Awal kemerdekaan bangsa indonseia ini tidak boleh di lupakan karena dengan jasa beliau -beliau inilah Para tokoh -tokoh tersebut Mengorbankan Harta benda ,Nyawa dan Dengan menguras pikiran ,tenaga Bahu membahu bersama Komponen anak bangsa lainya yang tidak membeda-bedakan Suku,agama ,golongan mau ras dengan satu tekad dan tujuan Adalah Merdeka dari kaum penjajah .

Muhammadiyah & Politik Praktis

Dalam perjalanan Persyarikatan Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada saat awal kemerdekaan Muhammadiyah tidak absen dan ikut serta dalam.penyelenggaraan Pemerintahan Di negeri ini mulai Menjadi bagian dari MAI ( Majelis ‘Ala Islam ) dan berganti menjadi MASYUMI ( majelis Syura Muslimin indonesia ) yang mana persyarikatan Muhammadiyah menjadi Anggota Istimewa bersama NU ,PERSIS ,PERTI , akan tetapi dalam perjalanannya Muhammadiyah menyatakan Keluar dan dalam Khitah Pono rogo 1969 Muhammadiyah Bergerak dengan dua Saluran Politik kenegaraan dan Kemasyarkatan Dan Dalam hal inilah Membidani Lahirnya PARMUSI tapi Juga Kurang maximal dan dalam perolehan kursi Anggota perlemen dan sebagai Penyempurna dari khitah Ponorogo Maka ada khitah Ujung pandang. Fokus pada gerakan Da’wah ,Pendidikam ,kesehatan , pelyananan sosial .Dalam perkembagannya dari tahun ketahun Maka Muhammadiyah Menempatkan posisi Sudah benar ( Muhammadiyah On the Right Track).yaitu Menjaga Jarak dan menjaga Silaturrahim.semua parpol politik Yang ada . Yang di kedepan kan adalah Sebuah politik kebangsaan (High politik) atau politil Nilai .

Maka ini sebuah Tantangan dan peluang bagi pesyarikatan muhammadiyah dalam rangka Menjaga Marwah persyarikatan agar tetap terjaga dengan baik maka bagi pimpinan ,warga ,kader ,simpatisan Harus benar benar Menjaganya dengan Mengindahkan pedoman pedoman atau kaidah yang berlaku di persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri .
Memang Muhammadiyah Sebuah intitusi akan tetapi bagi warga persyarikatan Muhammadiyah Dalam Urusan Politiknya di bebaskan akan tetapi dalam memilih harus dengan Rekam jejak yang intergritas ,dan unggul , itu semua harus Seuai koridor koridor baik secara agama maupun kaidah -kaidah yang lainya .

Bagi Kader Warga Persyarikatan yang maju menjadi calon hendaknya harus Mengedepankan Etika politik atau fatsun politik yang Beradab,dengan kecerdasaan berpolitik ,serta Kedewasaan berpolitik dengan Nilai -nilai Utama yang telah menjadi Dasar pijakan sebagaimana Yang Sifat -sifat itu Di contohkan Oleh Nabi Muhammadiyah yaitu :

1. SIDIQ Kejujuran dalam bertindak akan Menjadikan Trust kepercayaan dalam mengemban Beban Jabatan Yang yang Berat tapi mulia (Mitsaqon Gholidhzo ) yang di pikulkan sebuah tanggung jawab untuk Sebuah Kebajikan
2. AMANAH Dapat memegang janji , mandat dari umat )
3. TABLIGH Menyampaikan sebuah nilai -nilai untuk keadilan,kemakmuran dalam rangka untuk mensejahterahkan Umat
4. FATONAH Kecerdasan spiritual dan intelektual , emosinonal.

Jangan sampai membawa -bawa Simbol dan Nama besar persyarikatan Untuk kepentingan Sesaat , dan lebih penting dan utama adalah bagaimana Jangan mengorbankan Nama besar persayrikatan untuk di seret Dalam politik praktis ,tapi bagaimana Nilai-nilai Muhammadiuah memwarnai Dalam perjalanan di Politik tersebut serta Bagi warga persayraikatan yang mencalonkan Diri maka sebagai bentuk persaudaran dalam satu Lingkaran persyarikatan ini maka warga yang lain harus punya kegotong royongan Mendukung agar calon dari pesryarikatan bisa menjadi anggota Parlemen entah dia berangkat dari partai manapun asalkan masih dalam kaidah Yang ada baik yang berplatform Partai Religius maupun Nasionalis . Akan Tetapi jika Di beri amanah maka kader /warga yang jadi janganlah melupakan Persyarikatan Muhammadiyah .

Maka dengan Nilai Dasar -dasar yang sudah menyatu yaitu Spiritual, intlektual ,Moralitas maka Sebuah cita -cita akan terwujud karena Pada dasarnya Politik adalah sebuahAlat Da’wah untuk Kesejateraan ,kemakmuran Rakyat dengan memgedepankan Keadilan dengan sebuah identitas politik Keadaban Untuk menuju kenegarawan itu sendiri .

Semoga Negeri ini Akan terwujud “baldhatun thoyibatun Wa robbun ghafur” Aamiin