Sejak dirintis Pada Tahun tahun 1960an oleh enam serangkai di antaranya Abdul Basar Ba ,Sukirdi BA, Hadi Winagun ,Suhardi , Rohani serta Samijo, Pimpinan Ranting Muhammadiyah Troketon terus berkiprah menghujamkan nilai -nilai Islam lewat Persyarikatan Muammadiyah di akar rumput .
Dari semangat itulah pada tahun 1969 dan 1970 berdirilah Amal usha di bidang pendidikan yaitu TK ABA Troketon 1, TK ABA Troketon 2,TK ABA Troketon 3 serta Sebuah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah dengan di bantu 3 Perempuan ‘Aisyiah yang hebat dan handal ( Djaurohmah ,Kafiyatun , Suratmi) pelan tapi pasti dari ketiga amal usaha dapat bertahan sampai sekarang .
Kalau kita melihat pada tahun 1960 an dengan masih dalam serba keterbatasan Sumber Daya Manusia ,maka para tokoh -tokoh inilah mampu membuat pijakan dan mengaktualisasikn sebuah nilai nilai islam dengan gerakan yang mencerahkan umat / masyarakat di Troketon yang pada saat itu daerah miskin dan masih banyak belum mengenyam pendidikan terutama pendidikan agama islam.
Seiring perkembangan kehidupan dalam mensyiarkan risalah agama islam yang rahmatan lil’alamiin lewat persyarikatan Muhammadiyah yang notabennya sebuah gerakan pencarehan (At Tanwir ) Tajdid (pembaharuan ) sehingga di perlukan sebuah langkah untuk Mengejetawantahkan tujuan (Muqosid) nya yaitu terwujudnya umat islam yang sebenar -benarnya.
Musyawarah Ranting pada Tanggal 23 Rajab 1445 bertepatan 03 Februari 2024 sebuah permusyawaratan tertinggi di tingkat ranting( Desa), Dengan tema” Mengakar,Mengembang, dan Memajukan Troketon”, sangat strategis untuk sebagai wahana mengevaluasi selama satun periode yang telah di laksana,menyiapakan kerangka program kerja serta tidak kalah pentingnya adalah memilih figur atau pimpinan yang akan mengendalikan ,menggerakan roda organisasi itu sendiri,guna menjawab Tantangan Da’wah yang serba cepat harus di respon cepat di tengah era digital maka di perlukan sebuah langkah langkah yang matang ,terarah ,terukur ,tersistematis , Melek IT,AI, dengan Lieterasi secara utuh.
Karena tantangan kedepan lebih komplek, penguatan organisasi dengan pola kepemimpinan yang kolektif kolegial dengan saling memperkuat dan memposisikan sesuai kemampuan tupoksi dalam mengemban maka akan mempermudah jalannya organisasi itu bergerak .
Selain itu masing masing masing pimpinan mempunyai ‘ing ngarso sung tuladha,ing Madyo Mangun Karso ,Tut Wuri Handayani ,maka pendewasaan ,kematangan dalam berorganisasi akan terwujud dengan baik, apa lagi di era digital ini kader bahkan pimpinan tidak boleh gagap tekhnologi dan harus siap menghadapi perubahan tersebut. Karena jika kita berbicara tentang muhammadiyah dan Troketon kita punya irisan dalam membangun bersama sama untuk Troketon lebih baik dan maju yang beradab.
Selamat Musywarah Ranting Muhammadiyah Troketon ke -11 , Semoga menghasilkan keputusan dan kepemimpinan untuk periode yang akan datang lebih baik.
(Penulis Ketua PRM Troketon ,Pedan ,klaten ,Anggota ,majelis MPI & HAM ,Anggota bidang syiar MPM PDM Klaten)