Sieradmu.com Gunungkidul – PT Pupuk Indonesia (Persero) menjalin kerjasama peningkatan produksi tanaman pangan dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta kususnya pengembangan padi beras merah. Hari ini (13/10/2022) petugas dari PT Pupuk Indonesia melakukan uji sampel tanah di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan kerjasama ini selain dalam rangka peningkatan produksi pertanian sekaligus sebagai upaya untuk mendapatkan referensi tentang pemakaian pupuk yang efektif dan efisien tepat dosis tepat jumlah dan sebagainya,
“Dengan adanya uji tanah bertujuan untuk mengetahui kebutuhan riil pupuk sesuai kandungan unsur hara masing-masing lahan pertanian di Gunung Kidul, sehingga dapat diperoleh dosis pemupukan berimbang dan memotifasi para penyuluh pertanian maupun petani dalam menggunakan pupuk sesuai kebutuhan di Kabupaten Gunung Kidul. Kegiatan uji tanah ini juga bertujuan untuk mengedukasi para pelaku pertanian agar lebih tepat dosis, tepat jumlah dan tepat sasaran dalam menggunakan pupuk”,katanya Kamis.
Menurutnya saat ini luas lahan tanaman pangan di kabupaten Gunungkidul mencapai 20 ribu hektar dengan alokasi pupuk subsidi untuk urea tahun 2022 ini sebesar 17,139 ton dan NPK 8020 ton. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan alokasi pupuk dapat terserap seluruhnya.
“Tahap awal kerjasama dilakukan sampel uji tanah di 6 kecamatan yakni Kecamatan Semin, Kecamatan Tepus, Semanu, Playen, kecamatan Pathuk, kecamatan Karangmojo.
Jika kegiatan ini berhasil akan dilanjutkan di beberapa kecamatan lain di Kabupaten Gunungkidul”,ujarnya.
Perwakilan Penjualan PT Pupuk Indonesia (Persero) Wilayah DIY dan Jateng, Imam Triyono, mengungkapkan, uji tanah ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama pengembangan produksi beras merah antara PT Pupuk Indonesia dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, setelah ditentukan demplot di 6 kecamatan kemudian dilakukan uji tanah dan akan dikawal sampai dengan penen.
“PT Pupuk Indonesia sangat mendukung kerjasama ini, uji tanah ini hasilnya akan digunakan untuk menentukan kebutuhan pupuk, dengan demikian petani tidak sembarangan dalam menanam harus disesuaikan dengan kandungan tanah dan kebutuhan pupuknya, dengan demikian hasil panen juga akan meningkat petani lebih sejahtera”,ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil uji sample tanah dari 6 Kecamatan yang dilakukan petugsa PT. Pupuk Indonesia (Persero), dari 6 kecamatan raata rata kandungan N nya rendah, untuk kandungan P relatif tinggi, kandungan K nya juga tinggi.
Untuk kandungan PH dari 6 kecamatan agak masam, yang netral kandungan PH nya hanya di Kecamata Playen dan karangmojo. Dari hasil uji tanah ini mendapatkan rekomendasi, demplot yang dikembangkan menggunakan regulasi pemupukan tunggal majemuk, konversi kebutuhan pupuknya support tunggalnya adalah urea, untuk majemuknya jika melihat konversi P dan K nya sangat tinggi, bahkan sangat tinggi sehingga kebutuhan pupuk majemuiknya diangka 150 kilogram per hektar, sedangkan kebutuhan KCL nya 10 kilogram per hektar.
Sedangkan untuk menaikkan PH yang masam agar netral seperti di Kecamatan Playen dan Karangmojo, dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) nanti akan memberikan bioripah. (Nur)