sieradmu.com Klaten – Pondok Pesantren Muhammadiyah (MBS)Klaten mewisuda 19 santri penghafal Al-quran 30 Juz di gedung Al-Hakim, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Sabtu (12/2/2022)pagi. Direktur MBS Klaten menyebut kegiatan ini sebagai upaya untuk meraih kemuliaan dengan menjadi pencinta Al-Quran.
Gelaran Festifal Al-Quran 2 MBS Klaten dengan agenda wisuda akbar diawali dengan pembacaan surat keputusan Direktur MBS Klaten tentang penetapan 19 santri yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan hafal 30 juz Al-Quran. MBS klaten juga mewisuda duaratusan santri yang telah dinyatakan memenuhi syarat untuk kategori juz’Amma untuk siswa SMP/MTs dan SD/MI, kategori surat An-Naba’ tingkat SD/MI dan Surat An-Nazi’at tingkat SD/MI se Kabupaten Klaten. Usai membaca ikrar janji widudawan suasana haru terjadi saat para penghafal Al-Quran 30 Juz tersebut bersalaman dan meemluk erat orang tua yang bisa hadir dilokasi wisuda.
“Hari ini kita melakukan agenda akbar wisuda 19 santri penghafal Al-Quran 30 Juz dan para wali santri masing masing, MBS Klaten kedepan terus berkomitmen untuk melahirkan generai penghafal al-quran dimasa yang akan datang”,kata Direktur MBS Klaten, Muhammad Fakhrudin Sasmito, LC.
Untuk Festifal Al-Quran sendiri menurutnya peserta sangat antusias, yang mendaftar mencapai 1173 perserta dari seluruh AUM pendidikan tingkat SD/MI dan SMP/MTs di kota bersinar.
“Kami bersyukur acara ini sukses dan semakin banyak diminati para peserta yang mengikuti Festifal Al-Quran ini, kedepan jika situasi pandemi sudah membaik penyelengaraannya akan kami tingkatkan”,ucapnya.
Sementara itu Aisyah salah satu wisudawati penghafal Al-Quran 30 Juz asal Denpasar Bali merasa bersyukur bisa menyelesaikan menghafal Al-Quran hingga 30 Juz. Meskipun kedua orang tua tidak bisa hadir namun dirinya merasa bahagia bisa memberikan yang terbaik selama di MBS Klaten.
“Sedih orang tua tidak bisa hadir, harapannya MBS Klaten terus berkembang dalam melahirkan generasi penghafal kitabullah, bisa hafal 30 Juz waktunya sekitar 5 tahun”,ungkapnya.
Sedangkan Nasirudin santri asal Kalimantan Tengah juga merasa sedih dan senang bisa ikut wisuda akbar ini.
“Prosesnya dimulai saat masuk di MBS hingga 2 tahun ini sudah bisa hafal 30 juz, tingkat kesulitan ketika menemui ayat ayat yang asing dan ayat ayat yang pendek”,ujarnya(Nur).