sieradMU.com Ceper – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,Pemerintah Kabupaten Klaten menginformasikan jika penyebaran covid-19 di kota bersinar masih cukup tinggi. Jika sampai ada klaster baru maka surat edaran yang mengatur tentang penyelenggaraan hajatan bisa sewaktu-waktu di cabut.
“Minggu ini Klaten kembali masuk zona merah dengan tingkat penyebaran 1,77 dimana 1 orang bisa menularkan ke 2 orang, 2 orang kepada 2 orang lagi dan seterusnya”,kata Koordinator Pusdalops, Gusgas PP, Covid-19, Pemkab Klaten, Ronny Rukminto saat menghadiri simulasi penyelenggaraan pernikahan di era transisi kehidupan baru dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, yang diselenggarakan, silaturahmi Wedding Organiser Klaten, Selasa (8/9/2020).
Dijelaskan, surat edaran Bupati Klaten yang kembali mengijinkan warga menggelar resepsi pernikahan sekaligus melengkapi acara dengan hiburan dan penerapan protokol pencegahan persebaran Covid-19 yang wajib diberlakukan penyelenggara kegiatan, sewaktu waktu bisa dicabut jika penyebaran covid-19 kurvanya semakin menaik .
“Klaten dalam pekan ini kenaikannya tinggi, zonanya merah, Ketua Gusgas PP Covid-19 akan mengambil tindakan dengan mencabut SE tersebut jika ada klaster baru, dengan demikian penyelengagraan hajatanpun juga harus menjalankan protokol kesehatan yang ketat, semua yang ada dilokasi hajatan termasuk di parkiran jangan sampai membuat kerumunan”,jelasnya.
Ketua Silaturahmi WO Klaten, Suharjanto mengungkapkan, kegiatan simulasi pernikahan ini bertujuan untuk memperkenalkan protokol kesehatan maupun keamanan pada kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Serta juga untuk mencegah persebaran Covid-19 serta mencegah adanya kluster pernikahan.
“Dengan digelarnya kegiatan ini diyakini dapat mengedukasi masyarakat yang akan menyelenggarakan pernikahan dapat dilakukan asal memperhatikan Protokol Kesehatan,” ujarnya. Pada simulasi kali ini juga mengatur terkait kedatangan para tamu yang datang ke pesta pernikahan. Semuanya harus melakui proses protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan”,ungkapnya.
Harjanto menyebut setelah simulasi penyelenggaraan resepsi pernikahan di era kehidupan baru disosialisasikan, selanjutnya kami menjaring masukan dari Gusgas PP Covid-19 kemungkinan masih ada yang harus diperbaiki.
“Ternyata ada banyak amsukan dari pak Ronny tadi, intinya kita perbaikai agar kami juga bisa ikut membantu pemkab dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Klaten”,ujar Harjanto.
Reporter : Nur Muhammad – editor : Dinda