Disajikan oleh : TIM DOSEN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA yang terdiri dari Ir. Muhammad Ujianto, S.T., M.T., Alfia Magfirona, S.T., M.T., Ir. Nurul Hidayati, S.T., M.T., Ph.D., Purwanti Sri Pudyastuti, S.T., M.Sc.,Drs. Gotot Slamet Mulyono, M.T.
Permasalahan lalu lintas merupakan permasalahan yang tidak terlepas dari pengaruh faktor globalisasi yang begitu pesat dan ciri yang ditimbulkannya adalah pola kehidupan masyarakat yang semakin modern dan konsumtif yang tentunya merupakan indikator semakin mapannya kehidupan masyarakat tersebut. Perubahan perilaku yang terjadi dalam kehidupan masyarakat akibat kemudahan fasilitas sarana prasarana bidang ekonomi adalah semakin maraknya kepemilikan kendaraan bermotor di masyaraka.
Pola konsumtif menjadi gaya hidup masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Blora. Namun demikian, yang menjadi permasalahan adalah kondisi ini tidak diimbangi dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas di jalan dengan baik dan benar, akan tetapi yang terjadi justru sebaliknya, dimana-mana masyarakat dalam berlalu lintas cenderung tidak tertib dan tidak disiplin dalam berlalu lintas dijalan. Hal ini menyebabkan tingginya jumlah pelanggaran lalu lintas yang berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Untuk mencegah dan menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas, maka diperlukan adanya pendidikan masyarakat dalam berlalu lintas yang baik dan benar dengan memberdayakan potensi masyarakat yang ada, karena tujuan kegiatan pendidikan tidak semata-mata hanya kegiatan yang bersifat mendidik, akan tetapi sebagai upaya pre-emtif (pola himbauan dan pendekatan) dalam mencegah permasalahan-permasalahan lalu lintas baik berupa kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di jalan.
Oleh karena itu, Program Pengabdian Masyarakat Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki peran dalam memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat terhadap permasalahan-permasalahan lalu lintas yang dihadapi sehingga masyarakat menyadari betapa pentingnya berlalu lintas di jalan yang baik dan benar, yang selanjutnya kesadaran disiplin masyarakat dalam berlalu lintas tersebut akan menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk pelaksanaan pengabdian kali ini adalah sosialisasi Etika berlalu lintas bagi anak usia dini yang berlokasi di MI Muhammadiyah Sudung Blora. MI Muhammadiyah Sudung didirikan di dukuh Sudung, dimana dukuh Sudung merupakan bagian dari wilayah desa Wado, kecamatan Kedungtuban, kabupaten Blora, provinsi Jawa Tengah, yang terletak ditengah persawahan. MI Muhammadiyah Sudung mempunyai 6 ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 76, guru sebanyak 9 dan tendik sebanyak 2 orang.
Salah satu upaya yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut melalui kerjasama antara mitra dengan universitas muhammmadiyah Surakarta yaitu dengan melakukan pengenalan rambu-rambu lalu lintas pada anak usia dini. Pengenalan rambu-rambu lalu lintas dapat dilakukan melalui sosialisasi dengan alat peraga sehingga memudahkan anak untuk cepat mengerti dan memahaminya. Oleh karena itu, adanya kerjasama antara mitra dengan universitas muhammmadiyah Surakarta dapat menekan angka kecelakaan dengan adanya pengenalan rambu-rambu lalu lintas dan program zero accident dengan alat peraga. Sosialisasi akan dilaksanakan di MI Muhammadiyah Sudung kecamatan kedungtuban kabupaten Blora.
Produk yang dipasarkan dalam pemasaran sosial berupa ide atau gagasan yang tujuannya mengarah pada perubahan sosial atau perubahan perilaku masyarakat (Andreasen, 2002). Pengenalan rambu-rambu lalu lintas dan program zero accident mempunyai target utama yaitu anak-anak usia dini yang masih berada di sekolah dasar/MI yaitu MI Muhammadiyah Sudung kecamatan kedungtuban kabupaten Blora. Pada masa ini, anak mulai diajarkan untuk mampu berinteraksi dengan dunia luar. Anak dibiasakan untuk hidup teratur dan belajar menaati peraturan yang ada sehingga anak akan terbiasa hidup teratur sejak dini. Pemilihan usia adopter didasari karena pada rentang usia seperti itu diharapkan akan lebih mudah untuk membentuk pemahaman yang lebih efektif tentang cara berkendara yang aman dan tertib di jalan.
Gambar; Tim Dosen dan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam sosialisasi Etika berlalulintas bagi anak usia dini di MI Muhammadiyah Sudung Blora
Manfaat Edukasi Tertib Berlalu Lintas
Berdasarkan hasil sosialisasi etika berlalulintas di MI Muhammadiyah Sudung Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora, sangat dirasakan dampaknya. Manfaat yang diperoleh para guru dan siswa adalah:
- Siswa mendapatkan pengetahuan peraturan perundangan tentang lalulintas.
- Siswa dapat memahami istilah yang berkaitan dengan lalu lintas
- Siswa memahami berbagai perlengkapan rambu rambu lalu lintas yang terpasang di dilingkungan sekitar.
- Siswa dapat mensimulasikan sebagai pejalan kaki dengan sistem reward dan punishment ketika bermain di jalan. Sehingga ketika melakukan pelanggaran akan mengetahui dengan pengurangan skor, sebaliknya ketika tertib dalam bermain dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka memperoleh tambahan skor
- Memberikan pemahaman kepada pelajar mengenai titik Blind Spot saat berkendara dijalan raya dengan cara simulasi sederhana yang menggambarkan bahwa dbelakang kitajika terlihat pada kaca spion terdapat titik – titik yang tidak terlihat.
- Menambah kepercayaan diri dalam berlalulintas disepanjang jalan yang dilewati. (Nur/*)