Peneliti : Etik Maryani, S.Pd (Kepala TK Periwi Japanan II, Kecamatan Cawas, Klaten)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelumjenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 6 aspek perkembangan. Diantaranya : nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, seni dan bahasa, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).

Dalam beberapa tahun terakhir, pendidikan anak usia dini telah menjadi isu umum kebijakan publik, karena negara dan pembuat undang-undang telah memperhitungkan posisinya dalam pendidikan publik. Salah satu kemampuan anak usia dini yang saat ini berkembang yaitu kemampuan berbahasa anak.

Kemampuan bahasa anak sangat berkaitan erat dengan kemmapuan kognisinya. Lev Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa memiliki kedudukan penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa merupakan alat mental yang berfungsi sebagai mekanisme aktual untuk berfikir. Dengan bahasa maka pemikiran lebih abstrak dan luwes. Melalui bahasa juga, ingatan dan atisipasi ke masa depan dibawa kesituasi baru. Bahasa juga dapat membuat anak-anak lebih imajinatif, mengubah (manipulasi), menciptakan gagasan-gagasan baru dan membagi gagasan-gagasan itu dengan anak lain (Yuliana Nurani Sujiono, dkk., 2014: 4-10).

Dalam penelitian ini ditemukan ada dua faktor anak kesulitan mengingat abjad, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang ada pada diri anak tersebut meliputi perkembangan kognitif, motivasi, minat belajar, dan emosi. Faktor eksternal yaitu faktor dari luar diri anakyang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Rumusan Masalah

Berdasarkan penelitian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan mengenal abjad melalui media kartu huruf pada siswa kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi II Japanan Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal abjad melalui media kartu huruf pada siswa kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi II Japanan Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023.

Sedangkan manfaat penelitian, Manfaat Teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan TK pada khususnya. Penelitian ini dapat menambah wacana tentang kemampuan bahasa khususnya mengenal abjad melalui kartu huruf. Penelitian ini sebagai dasar dalam kegiatan bermain kartu huruf unruk mengembangkan aspek bahasa.

Manfaat Praktis, Bagi Anak, Melalui kegiatan bermain kartu huruf diharapkan anak-anak senang dan tertarik serta tumbuh minatnya untuk mengenal abjad sehingga kemampuan bahasa anak berkembang dengan baik.

Bagi Guru, Untuk meningkatkan kreativitasnya dalam memberi masukkan kepada pendidik atau guru tentang mengembangkan bahasa anak melalui bermain kartu huruf. Bagi Orang Tua, Agar dapat membantu memberi wawasan kepada orang tua dalam memfasilitasi anak untuk menumbuhkan minat belajar baik di sekolah maupun di rumah dalam meningkatkan kemampuan bahasa anak melalui permainan kartu huruf.

Bagi Peneliti, Agar dapat mengetahui bagaimana mengembangkan kemampuan bahasa dengan permainan kartu huruf. Bagi Sekolah. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pengembangan bahasa pada Anak Kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023.

Kajian Pustaka
Kajian Teori
Kemampuan Bahasa

Bahasa yaitu keahlian seseorang untuk berinteraksi bersama seseorang melingkupi akal juga hati diekspresikan dalam ikon untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti menggunakan ucapan, catatan, kode, angka, gambar dan ekpresi wajah. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan sebagai ide, arti, perasaan, dan pengalaman.

Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan, dan keinginannya (Badudu : 1996). Komunikasi adalah istilah umum yag merujuk pada istilah yang lebih khusus, yaitu bahasa.

Bahasa utuh atau sering disebut dengan whole language yaitu sebuah cara berpikir tentang bagaimana anak-anak mempelajari bahasa baik bahasa lisan atau bahasa tulisan. Whole language berfokus pada bagaimana cara kita agar anak mampu menangkap makna dalam bacaan dan mengekspresikan maknanya dalam tulisan.

Kemampuan bahasa anak yaitu kemampuan anak mengungkapkan keinginannya, baik secara verbal ataupun non verbal. Pranowo (2009 : 3) mengemukakan bahwa bahas verbal adalah bahasayang diungkapkan dengan kata-kata dalam bentuk ujaran atau tulisan, sedangkan bahasa nonverbal adalah bahasa yang diungkapkan dalm bentuk mimik, gerak tubuh, sikap, atau perilaku.

Kartu huruf

Maimunah Hasan (2009: 65) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah penggunaan sejumlah kartu sebagai alat bantuuntuk belajar membaca dengan cara melihat dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna gambar pada kartu. Azhar Arsyad (2005: 119) mengungkapkan bahwa kartu huruf adalah kartu abjad yang berisi gambar, huruf, tanda simbol, yang meningkatkan atau menuntun anak yang berhubungan dengan simbol-simbol tersebut.
Kartu huruf dapat digunakan untuk permainan, diantaranya : permainan kartu huruf, permainan tebak huruf, permainan tebak gambar. Disini yang akan dibahas adalah permainan kartu huruf. Adapun manfaat permainan kartu huruf menurut Maimunah Hasan (2009: 66) yaitu :

Dapat membaca dengan mudah, Permainan kartu huruf dapat membantu anak untuk mengenal huruf dengan mudah, sehingga membantu anak-anak dalam kemampuan membacamya. Mengembangkan daya ingat otak kanan, Permainan kartu huruf dapat mengembangkan kemampuan otak kanan karena dapat melatih kecerdasan emosi, kreatif, dan intuitif.

Memperbanyak perbendaharaan kata,Permainan kartu huruf terdapat gambar dan tulisan dari makna gambar yang tertera pada kartu, sehingga dapat memperbanyak perbendaharaan kata yang dimiliki anak-anak.Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, manfaat dan kelebihan permainan kartu huruf adalah dapat membantu anak untuk belajar mengenal abjad/huruf dengan mudah sehingga memperlancar kemampuan anak dalam menghafal atau mengingat abjad/huruf.
Selain bermanfaat, permainan kartu huruf memiliki banyak fungsi seperti yang diungkapkan oleh John D. Latuheru (Hendry Kurniawan, 2002: 24) sebagai berikut :

Kondisi atau situasi saat permainan sangat penting bagi peserta didik karena anak-anak akan bersikap lebih positif terhadap permainan kartu itu.Permainan dapat mengajarkan fakta dan konsep secara tepat guna, sama dengan cara pembelajaran konversional pada objek yang sama.

Pada umumnya permainan kartu dapat meningkatkan motivasi belajar anak didik, permainan dapat juga mendorong siswa untuk saling membantu satu sama lain.

Bantuan yang paling baik dari media permainan adalah domain efektif (yang menyangkut perasaan atau budi pekerti) yaitu memberi bantuan motivasi untuk belajar serta bantuannya dalam masalahyang menyangkut perubahan sikap.
Guru maupun siswa dapat menggunakan permainan kartu mana yang mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa fungsi permainan kartu huruf dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan, sehingga motivasi anak-anak saat belajar dapat meningkat.

Pelaksanaan Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Pertiwi II Japanan Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian ini dilakukan kuranng lebih selama 3 bulan, mulai bulan Januari sampai bulan Maret.

Setting Penelitian

Subjek yang diteliti adalah 11 anak terdiri dari 6 anak laki-laki dan 5 anak perempuan pada kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi II Japanan Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten dengam model pembelajaran area.
Observasi awal terhadap subjek penelitian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui karakteristik anak yang mewujudkan adanya kesulitan-kesulitan dalam menghafal abjad, maka melalui tindakan kelas dengan beberapa siklus yang memanfaatkan lingkungan diharapkan dapat memperoleh perubahan yang signifikan.

Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. (Wardhani, 2012:1.4).

Variabel Yang Diselidiki

Variabel yang diselidiki dalam penulisan ini adalah perilaku yang akan diubah dengan tindakan kelas (Classroom Actian Research) yang meliputi beberapa siklus. Variabel tersebut meliputi: Variabel input: permainan kartu huruf, Variabel proses: kartu huruf , Variabel output: meningkatka kemampuan bahasa anak terutama keaksaraan atau mengenal abjad.

Rencana Tindakan Kelas.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dari beberapa siklus. Pada siklus pertama meliputi langkah-langkah sebagai berikut: Perencanaa (Planing) ,Pada tahap perencanaan ini, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dilakukan untuk penelitian.

Tindakan (Acting), Tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan rancangan kegiatan dengan tujuan yang diharapkan sehingga dalam pemecahan masalah dapat diselesaikan.

Pengamatan (Observasing), Dalam setiap tindakan, guru dan pihak lain mengadakan pengamatan. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian tindakan. Observasi aktivitas anak dan aktivitas guru.

Refleksi (Reflecting), Pada tahap ini akan terlihat keberhasilan indicator yang hendak dicapai, apakah tindakan sudah maksimal sesuai dengan apa yang diinginkan atau perlu adanya tindakan lanjut ke siklus selanjutnya apabila belum mencapai ketuntasan yang diinginkan. Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah menganalisa lembar observasi anak dan menganalisa lembar observasi guru.

Indikator Kerja

Indikator keberhasilan kerja penelitian ini adalah anak dapat mengenal lebih banyak abjad melalui media kartu huruf. Indikator keberhasilan penelitian adalah melalui pembelajaran menggunakan alat peraga anak lebih memahami dan menguasai dalam menghafal abjad dan mampu mempermudah anak dalam kemampuan berbahasa terutama membaca.

Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dengan mengamati secara langsung permainan karu huruf untuk meningkatkan kemampuan anak mengenal abjad. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah lembar instrumen observasi. Berikut instumen yang digunakann untuk mengukur tingkat kemampuan bahasa anak pada kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten melalui kegiatan permainan kartu huruf.

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Belajar Mengenal Abjad Melalui Media Kartu Huruf

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II yang berlokasi di Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Latar belakang berdirinya Taman Kanak-Kanak Pertiwi Jaanan II karena tidak adanya lembaga pendidikan formal terutama pendidikan usia dini di daerah tersebut.

Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah 11 anak terdiri dari 6 putra dan 5 putri pada kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal abjad melalui media kartu huruf. Pada penelitian ini, terdapat banyak anak dengan tingkat kemampuan bahasa anak dalam mengenal abjad belum berkembang dengan semestinya.
Melalui kegiatan melipat ini dapat dilihat bagaimana peningkatan prestasi anak mulai dari sebelum penelitian, hingga penelitian berakhir setelah dilakukan tindakan yang dilakukan yaitu dengan kegiatan permainan kartu huruf. Selama proses kegiatan berlangsung kwalitas kegiatan mengalami peningkatan secara bertahap dan pada akhirnya dapat meningkat aspek indikator anak. Secara keseluruhan penerapan permainan kartu huruf ini berpengaruh positif terhadap proses pembelajaran dapat meningkat dan anak-anak merasa senang karena bermain sambil belajar. Aspek indikator dalam meningkatkan kemampuan menganal abjad anak juga dapat membantu anak mengenal bahasa secara verbal maupun non verbal.

Deskripsi Hasil Penelitian

Peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkat kemampuan bahasa anak sebagai langkah awal sebelum diadakan penelitian tindakan kelas. Hasil yang diperoleh pada kemampuan awal sebelum tindakan pada akhirnya akan dibandingkan dengan hasil setelah tindakan melalui kegiatan permainan kartu huruf. Perbandingan bertujuan untuk menunjukkan adanya peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh dapat diketahui bahwa kemampuan bahasa anak yang belum berkembang ada 1 anak, mulai berkembang ada 2 anak dan anak yang berkembang sesuai harapan ada 8 anak melalui kegiatan permainan kartu huruf.
Dari data pada Tabel 3.Hasil Observasi Kemampuan Bahasa anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II dapat diperjelas melalui grafik di bawah ini :

Kriteria Kemampuan Bahasa Anak
Gambar 1. Grafik Observasi Kemampuan Bahasa Anak Melalui Media Kartu Huruf

Hasil kemampuan awal dengan menggunakan instrument checklist menyebutkan bahwa kemampuan mengenal abjad melalui media kartu huruf anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II mendapatkan perolehan data yaitu anak yang kurang mampu sebanyak 9.1% dari 11 anak, cukup mampu sebanyak 18.2% dari 11 anak, baik sebanyak 72.7% dari 11 anak.

Pembahasan

Kemampuan bahasa pada anak usia dini dapat diidentifikasikan dalam beberapa hal melalui permainan dengan memperhatikan langkah-langkahnya.

Taman Kanak-Kanak adalah jenjang pendidikan pertama untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan anak, baik secara jasmani ataupun rohani anak sebelum memasuki jenjang sekolah dasar dengan kisaran usia 4-6tahun agar lebih siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Pada dasarnya anak sudah memilii kemampuan bebahasa baik secara verbal maupun non verbal. Penggunaan bahasa secara verbal pada anak bisa melalui ocehan, tangisan, maupun dengan kata-kata. Sedangkan bahasa secara non verbal pada anak bisa berupa sentuhan, pelukan dan lain sebagainya.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat sangat penting untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara maksimal, namun hal tersebut membutuhkan waktu lebih banyak dan persiapan pembelajaran yang variasi dan menarik untuk anak. Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa hal tersebut tidak menyelesaikan permasalahan yang ada, sering kali tujuan yang hendak dicapai kurang berhasil karena penggunaan strategi terlalu monoton. Dalam pembelajaran strategi merupakan cara yang digunakan untuk melakukan pengajaran yang baik dan efektif. Dalam meningkatkan kreatifitas anak perlu menggunakan strategi yang menarik dan menyenangkan sehingga tidak membuat anak menjadi bosan dan jenuh. Namun dengan menggunakan strategi yang tepat maka keaktifan dan kreatifitas anak akan berkembang dengan baik.

Ketika peneliti menerapkan metode pemberian tugas, anak merasa bosan dan kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran, kemudian peneliti memilih menggunakan metode demontrasi kemudian anak-anak melakukan praktek langsung dengan peneliti. Anak-anak terlihat sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Selain dengan metode demonstrasi peneliti juga mengajak anak bermain sambil belajar, salah satunya dengan permainan kartu huruf.

Dapat disimpulkan dari hasil diatas bahwa dengan metode praktek langsung melalui bermain anak merasa sangat antusias dan senang. Selain itu anak menjadi lebih mudah dalam mengenal abjad dengan metode tersebut. Pelaksanaan kegiatan permainan kartu huruf :

Pembelajaran dengan bermain kartu huruf sangat tepat untuk pengenalan abjad pada anak usia dini. Anak lebih mudah mengingat abjad melalui kartu huruf.

Anak dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunkan strategi praktek langsung permainan kartu huruf, dapat lebih merangsang daya ingat dan imajinasinya.

pembelajaran dengan menggunakan strategi praktek langsung permainan kartu huruf sangat tepat untuk anak belajar menghafal abjad, anak lebih mudah mengingat melalui gambar.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan analisis data yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dan peneliti, dapat disimpukan bahwa” metode praktek langsung permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak dalam mengenal abjad kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II Desa Japanan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kemampuan bahasa peserta didik, yang mana pada pra siklus penelitian dapat diketahui peserta didik yang mencapai standar penilaian berkembang sesuai harapan ada 8 anak (72.7% ), mulai berkembang ada 2 anak (18.2%) belum berkembang 1 anak (9.1%) dari semua peserta didik yang berjumlah 11 peserta didik.

Peningkatan kemampuan bahasa anak merupakan salah satu hal yang dipengaruhi oleh kemampuan mengenal abjad melalui media kartu huruf. Permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan bahasa karena penerapannya melalui kegiatan bermain. Pada kegiatan permainan kartu huruf ini peneliti mengenalkan berbagai abjad dan gambar kepada anak. Pada kegiatan kartu huruf ini juga fleksibel, dapat dilakukan pada kegiatan inti maupun pembukaan.

Kesimpulan dari analisis dan pembahasan tentang penelitian telah dijabarkan di atas yaitu media kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan mengenal abjad anak kelompok A di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan bahasa anak sesuai indikator kinerja yang telah ditentukan dari sebelum penelitian dilakukan.

Saran

Peningkatan kemampuan bahasa anak akan berkembang lebih baik apabila metode pembelajaran dipilih secara bervariasi dan semenarik mungkin. Selain itu harus dilakukan dengan bertahap dan terus menerus.

Dalam permainan kartu huruf anak-anak tidak hanya membutuhkan kelengkapan sarana dan fasilitas yang memadahi, melainkan membutuhkan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Melalui permainan kartu huruf anak tidak hanya berkutat dengan alat tulis dan kertas, melainkan anak dapat mengamati dan berinteraksi secara langsung dengan objek pembelajaran, dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Karena dengan metode permainan anak dapat mengembangkan aspek yang lain seperti sosial emosianal yaitu ketika sabar menunggu giliran, aspek kognitif yaitu melatih keluwesan antara tangan kanan dan kiri serta perkembangan yang lain.

Saat ini di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Japanan II sudah menggunakan kartu huruf sebagai media bermain ataupun pembelajaran, hanya saja belum dilakukan secara terjadwal. Jika dilakukan secara terjadwal mungkin anak-anak bisa lebih maksimal dalam pengenalan abjad.