Sieradmu.com Boyolali – Para penyuluh agama islam di wilayah Solo Raya harus memahami kondisi kekinian sebagai bahan penyuluhan kepada masyarakat yang sejuk dan tetap sosialisasikan kebijakan terkait moderasi beragama saat melaksanakan tugas kepenyuluhan.

Hal tersebut disampaikan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Boyolali, Taufiqur Rahman, saat menyampaikan pembinaan kepada para penyuluh fungsional se Solo Raya di Gedung Pertemuan Mantorejo, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Rabu (13/9/2023).

Rakor dan Pembinaan juga dihadiri Ketua Pokjaluh Solo Raya, Slamet Arifin, Ketua Pokjaluh Jawa Tengah, Mahsun, serta inisiator terbentuknya Pokjaluh, Ahmad Subandriyo dan lainnya.

“Untuk rekan-rekan penyuluh, sampaikan gaya kepenyuluhan yang soft, sejuk dengan memperhatikan kondisi kekinian”,katanya.

Dijelaskan, keberadaan para penyuluh ini sebagai garda terdepan jajaran Kementrian Agama, untuk itulah diperlukan peran para penyuluh agar masyarakat menjadi masyarakat yang beragama secara moderat, menjauhi pemahaman yang ekstrem dan liberal.

“Untuk menjadikan beragama yang mderat ini memang sangat diperlukan kinera para penyuluh dalam menyampaikan pesan mooderasi beragama”,jelasnya.

Dalam selayang pandang, Penasehat Pokjaluh Jateng, Ahmad Subandriyo menjelaskan salah satu manfaat yang dirasakan para penyuluh dengan terbentuknya Pokjaluh adalah membantu dalam mengatasi persoalan kepenyuluhan yang dihadapi.

“Pokjaluh ini sebagai forum yang mempertemukan para penyuluh, disinilah mereka dapat saling bersilaturahmi, bertukar ide gagasan yang mendukung tugas kepenyuluhan”,jelasnya.

Menurutnya kedepan keberadaan Pokjaluh sangat diharapkan untuk membantu kesuksesan 7 program prioritas Kemenag, sehingga semua penyuluh dan pengurus harus terus berintegritas, beriinovasi dalam melaksanakan tugas kepenyuluhan. (Nur)