sieradMU.com Karanganyar – Ratusan mahasiswa program studi farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Klaten melakukan kunjungan studi di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal (B2P2OOT) di kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.

Kuliah Kunjungan Lapangan merupakan kegiatan penunjang akademik yang terjadwal bagi mahasiswa Program Studi DIII Farmasi STIKES Muhammadiyah Klaten. Ketua Program Studi DIII Farmasi menekankan bahwa kunjungan lapangan dan kuliah umum ini wajib diikuti oleh mahasiswa tingkat I karena penting untuk bekal mata kuliah selanjutnya.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang memiliki tidak kurang dari 30.000 spesies tumbuhan maupun sumber daya laut. Potensi tersebut merupakan lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan atau mengobati beragam penyakit di masyarakat, serta dapat dikembangkan untuk menambah nilai industri obat berbahan herbal (jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka).

Namun, hanya sekitar 9.600 spesies tanaman dan hewan yang diketahui memiliki khasiat obat belum dimanfaatkan secara optimal sebagai obat herbal. Dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap ragam tanaman beserta pemanfaatannya diselenggarakan kuliah umum dan kunjungan di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2OOT).

Dalam kegiatan ini, Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti paparan yang disampaikan dan mengajukan pertanyaan seputar bahan jamu, pembuatan simplisia, dan cara pengolahan yang efektif. Selama ini, kerjasama yang dijalin dengan B2P2TOOT menarik minat mahasiswa untuk melakukan penelitian tugas akhir dan mencari referensi spesifik terkait tanaman yang ingin diteliti”,katanya.

Peneliti B2P2TOOT Dyah Subositi, dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang beberapa tanaman koleksi B2P2TOOT dan yang biasa dipakai sebagai obat. Proses pembuatan jamu tradisional, mulai dari penyiapan bahan-bahan hingga cara pengemasannya.

“Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisonal (B2P2OOT) merupakan lembaga di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang bergerak dalam bidang penelitian serta pengembangan ilmu kesehatan khususnya mengenai herbal dan tanaman obat, dan memiliki fasilitas kebun tanaman obat, laboratorium untuk penelitian, dan klinik Hortus Medicus dengan jumlah pasien antara 30 – 50 pasien”,katanya.

Dyah berharap dengan adanya kunjungan ini akan memotivasi mahasiswa untuk lebih memahami dan memotivasi penelitian baru terutama tentang obat tradisional yang beragam di wilayah indonesia.

Kontributor : Rahmi – Editor : Nur Muhammad