sieradMU.com Sukoharjo – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranomo hadir dalam resepsi milad ke-108 Muhamamdiyah, yang berlangsung di Gedung Edutorium Universitas Muhamamdiyah Surakarta. Edutorium ini merupakan bangunan baru yang akan digunakan untuk perhelatan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-48 di Surakarta nanti.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyinggung komitmen persyarikatan yang diakui telah banyak berkiprah untuk negeri, menjadikan Indonesia Berkemajuan yang tidak hanya simbul belaka.
Pelaksanaan acara resepsi Milad 108 Muhamamdiyah ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, mulai dari penyemprotan disinfektan di ruangan, panitia petugas, maupun peserta menggunakan masker dan face cield. Acara ini juga disiarkan secara virtual di sejumlah akun resmi Muhamamdiyah dan Ortom.
Diawal sambutannya, Orang nomor 1 di Jawa Tengah ini menceritakan 2 foto Pimpinan Muhamamdiyah yakni Buya Syafii Ma’arif dan Profesor Haedar Nashir yang sempat mencuat kembali di media sosial dalam beberapa hari ini.
“Muhamamdiyah tidak pernah memilih menjadi berbeda di masyarakat, KH Ahmad Dahlan menjadi beringin, menjadi rumput yang melahirkan jalan setapak menghantar kita pada air”,Ucap Gubernur Jateng.
Ganjar mengungkapkan, Muhammadiyah gerakannya sangat teguh mampu menempatkan diri dalam bejana kebangsaan dan kemanusiaan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan berbagai jenjang, forum kajian keagamaan, bidang ekonomi, kesehatan demi mewujudkan umat berkemajuan.
“Karena keberadaannya yang mengakar sampai ke lini bawah, maka disaat pandemi, Pimpinan Pusat tinggal pencet tombol, mengoptimalkan seluruh lembaga kesehatan ikut membantu dalam penanganan Covid-19″,ungkap Ganjar.
Gubernur mengesakan jika Muhamamdiyah selalu konsisten dengan komimnenya mewujudkan Indonesia Berkemajuan dengan kiprah nyata untuk Bangsa Indonesia.
” Muhammadiyah sangat dibutuhkan sampai kapanpun dinegeri ini, Ya Allah Tuhan Robbiku, Muhammad, junjunganku Al-Islam, Agamaku, Muhamamdiyah gerakanku”,tegas Ganjar diakhir sambutannya. ( Nur)