sieradMU.com Kota – Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten menyatakan, berdasarkan hasil kajian RSU swasta di Pedan ini diperbolehkan tetap membuka pelayanan jika sumber daya manusianya cukup. Hasil pelacakan yang dilakukan terdapat 60 karyawan harus isolasi mandiri.

“Kami sedang mengkaji soal pelayanan RSU tersebut setelah 60 karyawannya  harus melakukan isolasi mandiri karena ada seorang tenaga kesehatan berinisial ADE, 22, yang positif terjangkit Covid-19”,kata Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Cahyono Widodo saat memberikan keterangan kepada awak media, Jum’at (13/6/2020)kemarin.

Cahyono menjelaskan, pihak Dinkes telah melakukan pemanggilan dan koordinasi dengan rumah sakit yang bersangkutan, hasil rapid test kepada 117 karyawan hasilnya non reaktif, Untuk rapid test kedua akan dilaksanakan pada 19 Juni dan 20 Juni mendatang.

“Berdasarkan hasil  pelacakan yang dilakukan dengan adanya tenaga kesehatan yang positif dari rumah sakit ada 60 karyawan  memiliki kontak erat. Mereka saat ini telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. Kondisi ini mempengaruhi jumlah SDM yang ada di rumah sakit tersebut.

Cahyono menjelaskan, secara keseluruhan jumlah SDM yang ada di RSU Mitra Keluarga Husada Pedan terdapat 171 karyawan. Sudah termasuk dokter spesialis yang pratek di rumah sakit tersebut. Maka itu saat ini jumlah karyawan yang masih aktif bekerja di rumah sakit tersebut terdapat 111 orang.

“Dinkes masih mengkaji dengan jumlah SDM yang dimiliki RSU tersebut, apakah masih mampu beroperasi, karena kewenangan untuk menentukan ditutup atau tidak ada pada gugus tugas kabupaten yang memiliki kewenangan,” jelas Cahyono.

Terpisah, pemilik RSU Mitra Keluarga Husada Pedan, Suhardjanto membantah ada 60 karyawannya memiliki kontak erat dan melakukan isolasi mandiri. Menurutnya, yang benar hanya ada 16 karyawan saja sehingga masih mampu untuk beroperasional.

“Jika nantinya dikembangkan maka maksimal hanya ada 25 karyawan saja yang memiliki kontak erat. Kalau pun melakukan isolasi mandiri kita masih bisa beroperasi,” ungkapnya.

Reporter : Nur Muhammad – Editor : Dinda