sieradMU.com Klaten Utara – Menghadapi Wabah Covid-19, SMA Muhammadiyah 1 Klaten membentuk Team Ketahanan sekolah yang bertugas menjaga kesehatan. Kepala Sekolah SMA setempat, Aris Munawar tim ketahanan sekolah memiliki 3 fungsi utama dalam melaksanakan tugasnya di tengah pandemi covid-19.
“Pertama menjaga kesehatan siswa, ini menjadi tugas wali kelas dan guru untuk memastikan siswa sehat dari berbagai sisi. Sehat pembelajaran secara daring, dengan memberikan materi dan tugas yang membuat senang dengan pembelajaran daring”,kata Aris, Rabu (29/4/2020).
Disamping itu menurutnya, wali kelas dan guru menyapa siswa dan keluarga sehat secara finansial. Lewat pengurus IPM Ranting SMA Muhammadiyah 1 Klaten, membuat program peduli dan berbagi sembako untuk siswa. Menurut ketua IPM ranting/osis Muhammad Rizki Widiyanto program ini dirancang untuk membantu siswa yang terdampak Covid-19 dalam bentuk sembako.
“Kedua tim ini berfungsi menjaga kesehatan Guru dan Karyawan SMA Muhammadiyah 1 Klaten. Guru dan Karyawan dijaga secara lahir batin untuk tidak terkuras energinya dalam memfasilitasi para siswa. Sehingga program daring terjadwal dan menggunakan program aplikasi daring yang memudahkan guru memberikan tugas kepada siswa. Tidak semua guru dan karyawan datang ke sekolah, tetapi terjadwal sehingga tetap memberi pelayanan secara maksimal apabila ada siswa datang ke sekolah. Sekolah juga memberikan bantuan bagi guru dan karyawan pembersih tangan masker. Tentusaja sekolah memastikan guru dan karyawan tetap menerima gaji”,ucapnya.
Aris menambahkan, fungsi ketiga team ketahanan menjaga kesehatan sekolah. Sekolah dipastikan tetap berjalan ditengah wabah Covid-19 ini. Ibarat berselancar air, semakin tinggi gelombang SMA Muhammadiyah 1 Klaten harus tetap eksis, tetap memberi pelayanan dengan baik kepada siswa, keluarga dan guru karyawan.
“SMA Muhammadiyah 1 Klaten menerima siswa baru dengan cara online lewat https://bit.ly/PPDB-SMAMuhi. layanan prima sekolah menjadi semangat untuk menjadikan pelajar berakhlak dan berprestasi di jaman digital”,pungkasnya.
Reporter : Nur Muhammad – Editor : Dinda