Sieradmu.com Solo – Muktamar Muhammadiyah dan aisyiyah ke-48 yang berlangsung di suarakarta telah memilih pimpinan baru. Haedar Nashir masih diberikan amanah untuk memimpin mpersyarikatan Muhammadiyah sementara di PP aisyiyah terpilih ketua umum baru yaitu Salmah Orbaniyah.

Berdasarkan hasil keputusan sidang pleno VIII, Muktamar Muhammadiyah menetapkan Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah untuk periode 2022-2027, Selanjutnya dalam sidang pleno X telah menetapkan Salmah Orbayinah sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Periode 2022-2027 dan Tri Hastuti Nur Rochimah sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Periode 2022-2027.

Dengan terpilihnya ketua umum baru di jajaran PP Aisyiyah, kini ormas islam Muhamamdiyah dan Aisyiyah tak lagi dipimpin suami – istri karena Siti Noerjanah DJohantini (istri Haedar Nashir) tak lagi menjabat sebagau Ketum PP Aisyiyah.

“Kami tadi telah bersidang santai tapi serius dari hati ke hati mengenai masa depan Muhammadiyah sebagaimana telah menjadi pembahasan dalam sidang. Kami yang 13 ini mengemban amanah ini kolektif kolegial dan tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah”,kata Haedar Nashir.

Yang pertama, Haedar Nashir menyampaikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah diberi amanat menjalankan program Muktamar Muhammadiyah yang arahnya pada proses transformasi dinamis di masa depan baik program umum maupun bidang yang arahnya Muhammadiyah unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Kedua, PP Muhammadiyah mengemban tugas menyosialisasikan serta menjadikan pandangan Islam Berkemajuan dalam risalah Islam berkemajuan untuk terus didialogkan dengan berbagai kalangan di dalam dan luar negeri agar pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat kepada semesta alam jadi alam pikiran yang menyebar dan meluas serta terimplementasi dengn baik di persyarikatan.

“Islam yang membangun optimisme tetapi juga Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat bangsa dan negara dan kemanusiaan global,” kata Haedar.

Ketiga, PP Muhammadiyah memiliki mandat untuk terus mendiskusikan berbagai pihak mengenai isu isu strategis keumatan kebangsaan dan kemanusian universal sesuai porsi dan bidangnya sehingga hasil muktmar ini juga terus kita jadikan masukan masukan penting bagi berbagai pihak baik pemerintah DPR, embaga auxiliary, TNI Polri dan komponen bangsa lain bahkan dunia internasional.

Terakhir kepemimpinan PP Muhammadiyah merupakan satu mata rantai terstruktur dengan pimpinan wilayah, daerah, cabang anting bahkan istime adi luar negeri.

“Maka kepemimpinan kami ke depan harus mampu mendinamisasi seluruh gerakan kepemimpina secara nasional yang insya allah setelah Muktamar ini akan diikuti musyawarah wilayah, daerah, cabang dan ranting yang ini kita jadwal sedemikian rupa sehingga dalam 3 bulan kedepan semua persmusyawaratan sudah selesai,” kata Haedar Nashir.

Dengan begitu, menurut Haedar Nashir dapat memberi peluang bagi PP muahmmadiyah bersama-sama secara nasional menjalankan program yang telah diputuskan di Muktamar.

“Tentu kami menyampaikan terima kasih rekan-rekan media yang terus meliput Muktamar. Lebih khusus kami menyampaikan terima kasih Presiden RI para menteri Kabinet pembanguna Indonesia Maju. Lembaga negara serta para pihak yang kemarin itu dalam pembukaan Muktamar yang luar biasa partisipasi warga muhammadiyah”,ujarnya. (Nur/*)