sieradmu.com Sukoharjo – Disaat sejumlah harga kebutuhan pokok dan sayuran masih meroket, ratusan warga di kecamatan Tawangsari Sukoharjo diringankan dengan program tebus minyak goreng (migor) murah yang digelontorkan pengacara kondang Henry Indraguna.
Tidak kurang dari 300 emak-emak di Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dengan sabar menunggu kehadiran Henry Indraguna dan tim untuk menebus migor yang dijanjikan hanya 15 ribu per liter tersebut, Rabu (15/6/2022)petang.
“Untuk masyarakat Sukoharjo, Klaten, Solo dan Boyolali saya punya program tebus migor murah, sudah disiapkan total 70.000 liter”,kata Henry Idraguna mengawali pembicaraannya di Desa Dalangan, kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.
Kedepan, dirinya juga ingin ada peningkatan kesejahteraan bagi warga di Sukoharjo melaluiberbagai programn yang sudah direncanakan. Ini bagian dari upaya kami untuk meringankan warga Sukoharjo yang terdampak pandemi covid-19.
“Untuk waktu ini kita fokus minyak goreng terlebih dahulu, segera kita akan luncurkan program HI Skin Center, ibu-ibu bisa ikut memasarkan produk kami seperti sabun dan lainnya, cukup ibu bantu broadcast (promosikan) nanti dapat komisi setiap bulan, dengan demikian ibu ibunanti bisa punya bisnis sendiri”,ucapnya.
Terkait tebus minyak goreng, ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Sarjono menyebut sebagai pilot project, Sukoharjo akan digelontor 1000 liter dengan harga tebus 15 ribu per liternya, setiap kecamatan dialokasikan 300 liter, pelaksanaannya beberapa kecamatan bisa digabung disatu tempat.
“Ini adalah program kepedulian Pak Henry Indraguna Pengurus DPP Golkar kepada masyarakat di Sukoharjo dan Kabupaten kota lainnya di daerah Pemilihan V Jateng, rencana beliua juga akan mengabdi menjadi wakil rakyat di senayan berangkat dari dapil sini”,ucapnya.
Sulastri (38) warga setempat mengaku senang dengan program tebus migor ini. Minyak goreng yang didapatkan lebih murah dari pasaran karena disubsidi dari Bapak Henry Indraguna.
“Ini sangat membantu keluarga kami, terlebih saat ini harga sembako dan sayur masih tinggi”,pungkasnya. (Nur)