sieradMU.com Polanharjo – Hingga hari ini (27/5/2021), Pemerintah Klabupaten Klaten masih menutup semua obyek wisata dengan dalih adanya peningkatan kasus covid 19 di kota bersinar. Pengelola Umbul Besuki menyebut, kebijakan tersebut dinilai dadakan dan sangat merugikan pengelola wisata.
Surat yang dikeluarkan sekretariat daerah nomor 435 /305/13, tertanggal 25 mei 2021 itu ditandatangani Asisten Sekda Klaten, dokter Ronny Roekminto tersebut diperuntukkan untuk pengelola daerah tujuan wisata meliputi wisata tirta, alam, budaya, religi dan buatan agarmenutup sementara obyek wisata dalam dua hari karena adanya peningkatan kasus covid-19 di kabupaten klaten.
Surat tersebut mayoritas diterima para pengelola obyek wisata pada malam hari, hal ini mengakibatkan masih banyakknya pengunjung yang kecele dan tidak boleh masuk bebebrapa obyek wisata di Kabupaten klaten
“Perintah penutupan sementara obyek wisata di Klalten yang terkesan dadakan sehingga dampaknya sangat dirasakan pengelola obykek wisata air di Desa Ponggok, meskipun secara aturan tidak bisa berkutik dan tetap mengikuti aturan tersebut”,kata Kades Ponggok, Junaidi Mulyono.
Dijelaskan, sebenarnya geliat wisata di Klaten ini mulai merangkak naik setelah tiarap karena pandemi, lebih dari itu sejumlah obyek wiasat di klaten juga sudah memperketat penerapan protokol kesehatan baik pengelola maupun pengunjung.
Sementara itu di obyek wisata air Galuh Tirtonirmolo, Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan pengelola juga membenarkan jika banyak wisatawan kecele karena tidak bisa masuk lantaran harus ditutup sementara.
Dody sebagai pengelola wisata mengaku jika sudah banyak pemesanan dari pengunjung dalam 2 hari penutupan . (Nur)