Sieradmu.com klaten â Universitas Widya Dharma klaten bekerja ekstra dalam menyiapkan soal ujian bagi calon perangkat desa yang akan mengikuti testdalam  Proses penyaringan dan penjaringan calon perangkat desa. Wakil Rektor menyebut, kampus akan menjalankan kepercayaan dari pemkab sesuai dengan ketentuan dan standar operasional prosedur yang berlaku.
Informasi yan dihimpun sieradmu.com dalam penyaringan dan penjaringan calon perangkat desa tahun 2022 ini ada sekitar ada 458 formasi jabatan perangkat desa di 265 desa yang mengalami kekosongan. Tes tertulis akan dilaksanakan pada 24 agustus mendatang. Biaya ujian tertulis dibebankan APBDes masing-masing desa diperkirakan sebesar Rp.650 ribu setiap peserta.
Wakil Rektor I, Unwidha Klaten, Purwo Haryono ketika dikonfirmasi mengatakan jika saat ini tengah menyiapkan materi untuk ujian tertulis bagi calon perangkat desa yang mengikuti seleksi. Unwidha merupakan satu dari 3 perguruan tinggi yang ditunjuk untuk karena memiliki kompetensi sesuai materi ujian serta sudah menjalin kerja sama dengan daerah.
âMasing masing tim pencalonan pengangkatan perangkat desa (TP3D) diberikan kebebasan untuk memilih satu perguruan tinggi yang telah ditunjuk sebagai pelaksana tes pengisian perangkat desaâ,katanya saat ditemui di gedung Rektorat Unwidha Klaten, Kamis (11/8/2022).
Atas kepercayaan Bupati Klaten yang memilih Unwidha sebagai salah satu pelaksana tes seleksi perangkat desa ini, menurutnya, akan melaksanakan amanah tersebut secara professional, sesuai dengan peraturan dan SOP yang ada. Peraturan yang dimaksud adalah Perbup Nomor 30 Tahun 2022 tentang pedoman dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
âUnwidha telah membentuk Tim dalam melaksanakan amanah tersebut salah satunya dalam pembuatan soal ujianâ,ucapnya.
Purwo Haryono menyebut keterlibatan Unwidha sebagai salah satu Perguruan Tinggi dalam seleksi pengisian perangkat desa merupakan bukti nyata kampus yang mendapatkan nilai lebih dari Pemkab Klaten.
“Harapannya dengan menjalankan amanah ini secara prosedural dan sesuai dengan SOP akan meningkatkan minat masyarakat menembu perkuliahan di Unwidha Klaten, terlebih saat ini unwidha juga telah membuka kesempatan bagi para perangkat untuk meneruskan jenjang pendidikan di Unwidha Klaten dengan adanya kemudahan”,ucapnya.
Wakil Rektor II Unwidha, Dr. Tukiyo menambahkan, ada beberapa kemudahan yang akan diberikan untuk para kepala desa dan perangkat desa tersebut. Antara lain melalui program rekognisi pembelajaran lampau (RPL). Yakni pengakuan atas pencapaian pembelajaran seseorang, yang ditilik dari pendidikan formal non formal maupun pengalaman kerja.
âMelalui program ini para kepala desa/perangkat desa yang kuliah di Unwidha tidak harus menempuh kuliah selama empat tahun. Kami juga memberikan keringanan biaya pendidikanâ,ujarnya. (nur)