sieradMU.com Yogyakarta – Pimpinan Pusat Muhamamdiyah menyatakan siap mendukung pelaksanaan program pencegahan covid-19 dengan program vaksinasi yang  dimulai hari ini (14/1/2020) dengan sejumlah catatan.

Melalui pernyataan bernomor 01/per/i.0/h/2021, tentang, pelaksanaan program vaksinasi sebagai upaya penanganan pandemi covid-19,  Ormas Islam yang didirikan KH. Ahmad Dahlan ini telah melakukan kajian  bahwa program vaksinasi sudah banyak digunakan untuk berbagai penyakit yang berkaitan dengan virus, seperti cacar, polio, beberapa jenis influenza, meningitis, dan hepatitis. Vaksinasi untuk Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) disesuaikan dengan standar penanganan yang diberlakukan oleh World Health Organization (WHO).

“Saat ini pengembangan vaksin di dunia ada beberapa jenis, yaitu DNA, RNA, Non Replicating Viral Vector, dan Inactivated (kuman yang dimatikan) yang telah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Saat ini ketersediaan vaksin masih terbatas. Sebagian vaksin masih dalam proses pengembangan dan pemerintah mengusahakan suplai dari berbagai perusahaan pembuat vaksin”,kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrohman, dalam pernyataan PP Muhamamdiyah, Kamis.

Dalam pelaksanaan vaksinisai menurutnya, Muhamamdiyah hendakya memastikan proses uji vaksin untuk menjamin keamanan melalui proses yang dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mutasi virus SARS-CoV-2 perlu dipertimbangkan dalam pengembangan dan pemilihanseluruh vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

“Sebenarnya vaksin hanyalah salah satu cara dalam penanganan pandemi, bukan satu-satunya solusi dalam mengakhiri pandemi. Peran dan fungsi vaksin adalah untuk menurunkan tingkat keparahan penyakit dan menurunkan angka kematian, bukan untuk mencegah penularan Covid-19. Penerapan 3T (Testing, Tracing, Treatment) dan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) tetap harus diutamakan sebagai upaya penangananpandemi”,ucapnya.

Dia mengungkapkan, dalam hal vaksinasi, berdasarkan kajian yang telah dilakukan tersebut, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan mendukung pelaksanaan vaksinasi sebagai bagian dari upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, setelah semua kaidah keamanan, keefektifan, dan kehalalan vaksin terpenuhi sesuai standar BPOM dan MUI dengan beberapa catatan.

“Muhammadiyah mendukung independensi dan transparansi BPOM dalam penentuankeamanan dan tes netralisasi vaksin. Muhammadiyah mendukung independensi MUI menjalankan perannya dalam penentuan kehalalan vaksin dan siap menjadi bagian dari proses tersebut. Penanganan pandemi tidak semata-mata diselesaikan dengan vaksin. Oleh sebab itu, pemerintah perlu menerapkan strategi komunikasi, edukasi, dan kampanye terkait fungsivaksin secara tepat”,ungkapnya.

Agus menyebut Pemerintah harus memastikan proses monitoring dan evaluasi pasca vaksinasi. Muhammadiyah dengan infrastruktur kesehatan bersama-sama menyukseskan program vaksinasi untuk mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Kepada masyarakat, Muhamamdiyah menghimbau, meskipun telah dilakukan vaksinasi, agar tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap ketat dalam penegakan 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan) dan 3T (Testing, Tracing, Treatment)”,pungkasnya. (Nur/*)