sieradMU.com Klaten Tengah – Program Studi DIII Kebidanan Stikes Muhammadiyah Klaten melakukan kegiatan Webinar dengan Tema “Remaja Sehat dan Produktif” yang dilaksanakan pertengahan bulan ini.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Webinar yang diselenggarakan oleh STIKES Muhammadiyah Klaten di era Pandemi Covid-19. Webinar ini dilaksanakan selain sebagai sarana publikasi STIKES Muhammadiyah Klaten pada umumnya dan Program Studi DIII Kebidanan pada khususnya, juga untuk memfasilitasi masyarakat terutama para remaja dan orang tua untuk mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan reproduksi remaja di tengah masa Pandemi Covid-19.

Kegiatan Webinar ini dibuka Humas STIKES Muhammadiyah Klaten, Rahmi Nurhaini,  dan dimoderatori oleh  Piscolia Dynamurti Wintoro, SST., M.Keb. Webinar diikuti oleh kurang lebih 730 peserta baik yang mengikuti acara melalui platform zoom maupun live youtube. Peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, bidan, pelajar SMA serta masyarakat umum.

Narasumber dalam kegiatan webinar ini adalah Kaprodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Klaten, Wiwin Rohmawati, SST., M.Keb., menyampaikan materi dengan judul “Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja” serta Alumni Prodi DIII Kebidanan STIKES Muhammadiyah Klaten angkatan ke-2, Siti Nurkhasanah, SST., M.Keb., yang menyampaikan materi “Remaja Produktif di Era Pandemi”.

“Saat ini remaja di Indonesia masih menghadapi masalah kesehatan reproduksi yaitu Kehamilan tidak diinginkan, Kawin muda, NAPZA dan HIV/ AIDS, Penyakit menular seksual dan Aborsi. Dengan adanya Pandemi COVID-19 menyebabkan potensi dampak berupa penurunan substantial dalam aktifitas fisik remaja dan peningkatan waktu “screen time” yang mungkin secara negative mempengaruhi kesehatan fisik dan mental remaja (Xiang et al, 2020)”,katanya.

Wiwin menjelaskan, selain itu pendidikan formal maupun non-formal selama masa pandemic ini juga menjadi terbatas sehingga mempengaruhi kesiapan remaja dalam menghadapi masalah kesehatan reproduksi.

“Dengan demikian kecakapan hidup (life skills) terkait kesehatan reproduksi sangat dibutuhkan oleh remaja, mulai dari mengenali diri sendiri termasuk masalah yang dialami, merencanakan masa depan, mengambil keputusan, melindungi diri sendiri dari pelecehan seksual dan kekerasan, berempati terhadap orang lain, berkomunikasi dan negosiasi, mengelola stress hingga mencari bantuan”,jelasnya.

Pembicara lain,  Siti Nurkhasanah  menyampaikan mengenai istimewanya kedudukan remaja di dalam Islam sehingga harus dipersiapkan sebaik mungkin agar bisa menjadi generasi penerus bangsa.

“Di masa pandemic ini remaja bisa tetap produktif di antaranya dengan cara menetapkan big goal, strong why, menetapkan kurikulum pengembangan diri dan meningkatkan spiritualitas diri”,ucapnya.

Kontributor : Rahmi – Editor : Nur Muhammad