sieradMU.com Semarang – Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Tengah telah sukses menyelenggarakan Workshop perdana program Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah (QTA) secara daring pada Ahad 7 Maret 2021 Pukul 12.30 – 15.30  WIB, yang diikuti oleh tim pengurus QTA dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA), dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) se Jawa Tengah.

Workshop yang mengangkat tema ‘Penguatan Kapasitas Tim QTA dalam mengembangkan Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah di Daerah’ ini, dihadiri sebanyak 241 Participant ZOOM. Penyelenggaraan Workshop pertama ini diharapkan dapat meningkat kemampuan tim QTA PDA, PCA, dan PRA dalam menyusun proposal program berbasis data hasil survey di daerah sasaran kelompok QTA.

Ketua Tim QTA PWA Jateng Eny Winaryati mengungkapkan penting agar dalam membuat proposal program QTA harus berbasis data survey sehingga hasil program tersebut nantinya bisa terukur.

“Proposal itu nanti latar belakangnya diawali dari hasil survey yang dilakukan oleh Ibu-Ibu (tim QTA) sendiri sebelumnya, sehingga nantinya kita bisa mengukur, antara sebelum dan sesudah ada program QTA itu kondisi masyarakatnya seperti apa.” ungkapnya.

Eny juga menyampaikan bahwa Workshop Program QTA ini menjadi bagian dari ikhtiar tim QTA dalam membentuk dan melaksanakan konsep QTA yang menjadi gagasan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah untuk dapat dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah. Kedepan dampak dari program QTA ini akan muncul local-local leader baru, atau pemimpin-pemimpin baru di tingkat lokal dan peningkatan kapasitas kelembagaan.

Lintal Muna selaku Tim QTA PWA Jateng menjelaskan tahapan-tahapan dalam menentukan kelompok QTA.

“Pembentukan kelompok QTA diawali dengan Pembentukan Tim Pengurus QTA di tingkat PDA, PCA, dan PRA, yang terdiri dari 3 orang per masing-masing tim PDA, PCA, dan PRA, dan susunan pengurusnya dibuatkan SK (Surat Keputusan) oleh Ketua PDA. Setelah terbentuk, tim QTA kemudian melakukan pemetaan karakteristik kelompok QTA guna mengetahui karakteristik gambaran masyarakat calon QTA yang akan kita dampingi, antara lain tentang potensi kearifan lokal yang dimiliki, persoalan yang dihadapi oleh calon QTA, kekurangan yang mereka hadapi, dan gambaran kelompok masyarakatnya seperti apa.” terangnya.

Dalam hal ini menurutnya setiap PDA cukup membentuk satu kelompok QTA dulu sebagai role model, atau sebagai percontohan.

“Diharapkan kelompok QTA yang terbentuk bisa betul-betul mencerahkan masyarakat ‘Aisyiyah maupun masyarakat pada umumnya, Strateginya QTA ini memberdayakan masyarakat dan memperkuat masyarakat, sehingga terbentuk masyarakat yang kuat lahir dan batin serta diharapkan mampu menjadi masyarakat yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghaffur.” pungkasnya.

Pada Workshop kali ini juga dijelaskan tentang ‘Identifikasi Profil Anggota’  yang disampaikan oleh Siti Aminah dan Sri Rejeki, Aminah menegaskan bahwa Identifikasi profil anggota QTA bertujuan untuk mendapatkan data-data yang diinginkan sebagai dasar tindaklanjut program kerja yang akan diberikan langsung kepada kelompok sasaran QTA, ataupun untuk kepentingan kerjasama dengan majelis lain, ataupun untuk nanti pengajuan proposal ke Lazismu.

Adapun permasalahan kelompok QTA yang akan digali pada tahap awal ini yaitu melalui identifikasi permasalahan Kesehatan Reproduksi (KesPro).  Beragam permasalahan KesPro antara lain seperti: ASI eksklusif, pernikahan dini, makanan bergizi, kesehatan reproduksi remaja, dan lain sebagainya,  bisa menjadi pintu masuk awal untuk mendapati permasalahan lainnya yang menjadi penyebab, baik itu permasalahan di bidang agama, ekonomi, lingkungan, dan permasalahan lainnya.

Kontributor: Dzikrina Farah Adiba (Sekretaris Tim Qaryah Thayyibah ‘Aisyiyah (QTA) PWA Jawa Tengah)