Sieradmu.com Klaten –  Sebanyak 23 gunungan ketupat mewarnai puncak tradisi grebek syawalan di Obyek Wisata Bukit Sidoguro, Desa Krakita, Kecamatan Bayat, Senin (7/5/2025). Bupati Klaten, Hamenang meminta acara berebut ketupat berjalan tertib.

Kegiatan Grebeg Syawalah yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Klaten ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselengarakan sepekan setelah perayaan Idul Fitri. Ribuan wargapun rela berdesak-desakan untuk mendapatkan ketupat yang dibagikan gratis.  Pada tahun ini sebanyak 23 gunungan ketupat yang diperebutkan warga.

Penyerahan simbolis gunungan ketupat dilakukan oleh Kepala Disbudporapar kepada Bupati Klaten, kemudian dilanjutkan dengan pembagian oleh Forkopimda kepada masyarakat.

Kepala Disbudporapar, Sri Nugroho, mengatakan perayaan syawalan tahun ini mengusung tema “Ngapuro Ing Dina Riyoyo Pinongko Wujud Handarbeni Budaya Bangsa”, sebagai ajakan untuk saling memaafkan di bulan Syawal sekaligus menumbuhkan rasa memiliki terhadap warisan budaya bangsa.

“Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk penyemangat bagi kita  untuk terus melestarikan kearifan lokal sekaligus sebagai ajang promosi wisata di Kabupaten Klaten”,katanya.

Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat yang hadir. Ia juga mengimbau warga untuk tetap tertib dan tidak berdesak-desakan saat pembagian gunungan ketupat.

Muijiyono (50) salah satu warga  Cawas yang ikut hadir dalam puncak Grebek Syawalan mengaku senang bisa melihat perayaan grebek syawal di bukit Sidoguro ini.

“Ya penasaran saja, baru kali pertama lihat acara grebek syawal ini, banyak gunungan ketupat yang diperebutkan warga”,ujarnya. (Rachma)