Sieradmu.com Klaten – Suasana keakraban terlihat di jajaran civitas Pondok Pesantren Muhammadiyah , Muhammadiyah Boarding School (MBS) Klaten. Ajang penguatan ideologi persyarikatan dan perkemahan keluarga yang dikemas melalui Family Camp dan Baitul Arqam tersebut berlangsung di Bumi Perkemahan, Lindu Gedhe, Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, 10-11 Juli 2025.
Berdasarkan pantauan, para astidz dan pengurus MBS KLaten mulai datang di bumi perkemahan pada Kamis (10/7/2025)pagi. Merekapun langsung mendirikan tenda sebelum mengikuti acara pembukaan Family Camp dan Baitul Arqam 1447 H menyambut tahun ajaran baru 2025/2026. Karena dikemas dalam bentuk Family Camp tidak sedikit dari para asatidz yang membawa anggota keluarganya berkemah dalam satu malam dibawah kaki pegunungan.
“Family Camp dan Baitul Arqam 1447 H MBS Klaten ini bertujuan untuk mempererat hubungan, membangun kebersamaan, dan menciptakan kenangan indah. Ada harmoni, cinta, keakraban, Kegiatan ini dilakukan di alam terbuka, sekaligus sebagai bentuk tadabur alam untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT”,kata Mudir MBS Klaten, Ustadz, KH. Muhammad Facrudin Sasmita.L.C.
Terkait pelaksanaan Baitul Arqam sendiri, tujuan utamanya untuk meningkatkan pemahaman keislaman dan ideologi Muhammadiyah, serta memperkuat komitmen dalam menjalankan misi Muhammadiyah di kalangan anggota persyarikatan, khususnya para asatidz dan karyawan di lingkungan MBS Klaten.
“Kami berharap dengan BA ini dapat menguatkan ideology para asatidz dan karyawan, Memperdalam pemahaman tentang ajaran Islam serta nilai-nilai dan prinsip-prinsip Muhammadiyah, Menciptakan kesamaan pemahaman, cara berpikir, dan sikap dalam menjalankan misi Muhammadiyah. Memperkuat integritas pribadi dan memperluas wawasan dalam konteks keislaman dan kemuhammadiyahan serta Memperkuat komitmen dalam bermuhammadiyah”,ucapnya.
Dalam pelaksanaan Family Camp dan Baitul Arqam MBS Klaten, Ketua PDM Klaten yang diwakili Rusdi Santoso menyampaikan terkait penguatan ideologi Muhammadiyah di lembaga pendidikan penting untuk menjaga identitas dan tujuan gerakan, serta membentuk kader yang berpegang pada nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip Muhammadiyah.
“Hal ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, seperti penguatan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK), pembinaan karakter, serta kegiatan dakwah dan perkaderan. Artinya jika segenap civitas apalagi di pondok pesantren Muhammadiyah memiliki ideologi yang kuat akan tetap kokoh emmpertahankan ideology tersebut, tidak membawa Muhamamdiyah ke kanan maupun ke kiri”,ujarnya.
Menuurtnya, Pondok pesntren ini meupakan tempat pencetak kader persyarikatan untuk itu maka komitmen ideology nya harus terus ditingkatkan. (nur)