Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan diri sehingga menjadi manusia yang terdidik baik dari segi afektif, kognitif dan psikomotornya. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antara guru dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Proses pembelajaran di zaman sekarang sudah seharusnya berorientasi / berpusat pada peserta didik, dimana peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan guru berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian, maka peserta didik akan lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan karena pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Selain itu, peserta didik menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran karena mereka diberikan kebebasan untuk mengekspresikan pendapat/gagasan yang mereka miliki. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Namun pada kenyatannya, guru masihmenggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan belum menggunakan media dalam proses pembelajarannya. Sehingga hal ini membuat peserta didik kurang antusiasdalam mengikuti pembelajaran dan sulit dalam memahami materi yang diajarkan.

Dengan penggunaan alat peraga maka dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar pembelajaran dan meningkatkanprestasi; mengarahkan perhatian peserta didik terhadapmateri, sehingga dapat menimbulkan motivasi untuk belajar; dan dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik, dan dapat mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada materi perbandingan pecahan untuk kelas 3, maka peserta didik perlu menggunakan media pembelajaran yang konkret dalam menyampaikan materi karena tahap perkembangan peserta didik kelas 3 yaitu masih berada tahapan operasional konkret. Dengan menggunakan alat peraga yang bersifat konkret maka peserta didik akan lebih mudah dalam memahami konsepyang diajarkan.

Pemahaman konsep matematis lebih bermakna jikadibangun oleh peserta didik sendiri. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman tidak dapat diberikan dengan paksaan. Artinya ketika konsep-konsep dan logika-logikamatematika diberikan oleh guru, dan kemudian dikemudianhari peserta didik lupa dengan pengerjaan bilanganpecahan yang diberikan, maka peserta didik tidak dapatmenyelesaikan persoalan-persoalan matematika. Oleh karena itu pemahaman konsep matematika diperlukansebagai landasan untuk berpikir dalam menyelesaikanpermasalahan soal maupun permasalahan sehari-hari.

Tanpa media pembelajaran yang konkret, keterlibatandan aktivitas siswa dalam pembelajaran sangatlah sedikitdan banyak didominasi oleh guru (Zadulhaq et al., 2021).Salah satu alat peraga yang dapat digunakan dalammembandingkan pecahan berpembilang sama yaitumenggunakan blok pecahan. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu sterefoam, kertas manila, pin paku dan gambar pecahan (melom). Pengunaan alat peraga blokpecahan juga cukup mudah. Guru menyediakan 2 buahlingkaran gambar melon kemudian setiap lingkaran dibagimenjadi beberapa bagian sama besar. Misalnya lingkaranpertama dibagi menjadi 8 bagian dan lingkaran 2 dibagimenjadi 6 bagian. Kemudian untuk menanamkanpemahaman konsep tentang perbandingan pecahanberpembilang sama, guru memberikan sebuah contoh.

Guru membagikan 1 bagian melon dari lingkaranpertama kepada Budi berarti dan membagikan 1 bagianmelon dari lingkaran kedua kepada Rani berarti . Kemudian guru memindahkan gambar dan ke tempat yang berbeda, terpisah dengan pecahan yang lain. Setelah itupeserta didik mengamati gambar dan melon, kemudianmembandingkan manakah yang lebih besar dan lebih kecilmenggunakan tanda pembanding > (lebih dari), < (kurangdari) atau = (sama dengan). Jawabannya adalah < . Setelahitu, peserta didik mencoba memeragakan alat peragapecahan yaitu dengan nilai pecahan dan , kemudian pesertadidik mengamati gambar pecahan dan membandingkanmanakah yang lebih besar atau lebih kecil. Jawabannyaadalah < . Begitu seterusnya sampai < .

Maka dapat disimpulkan jika pembilangnya sama, maka yang diperhatikan adalah penyebutnya. Semakinbesar nilai penyebutnya maka nilai pecahannya semakinkecil dan sebaliknya semakin kecil nilai penyebutya makanilai pecahannya semakin besar. Setelah mencobamemeragakan alat peraga, peserta didik diberikan tugasmembandingkan pecahan menggunakan gambar yang digunting kemudian ditempel. Jadi guru sudahmenyediakan gambar lingkaran kemudian peserta didikdiminta untuk membandingkan pecahan sesuai dengan nilaipecahan yang tertera pada soal. Kemudian mengguntingnilai pecahan tersebut dan menempelkannya kembali pada lembar kerja yang sudah diberikan lalu membandingkanmenggunakan tanda pembanding > (lebih dari), < (kurangdari) atau = (sama dengan).

Dengan bantuan alat peraga tersebut, peserta didik lebih mudah dalam memahami konsep membandingkanpecahan berpembilang sama. Hal ini terlihat dari hasilpekerjaan peserta didik. Sebagai contoh, mereka sudah mampu memahami bahwa , maka yang mereka guntingadalah 2 bagian dari 5 bagian. Kemudian , maka yang mereka gunting adalah 2 bagian dari 6 bagian dan perbandingan pecahan tersebut yaitu   > . Dengan hal ini,maka penggunaan alat peraga blok pecahan efektifdigunakan dalam memahami konsep perbandingan pecahanberpembilang sama pada peserta didik kelas 3. Hal ini juga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatanpembelajaran. Mereka tidak hanya mendengarkan ceramahdari guru, tetapi juga melakukan kegiatan yang lain sepertimenggunting dan menempel. Selain itu, pembelajaranmenjadi bermakna bagi peserta didik karena merekaterlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran dan belajarbekerjasama dengan kelompok serta kegiatan ini melatihpeserta didik untuk berpikir kritis. Hal ini sesuai denganpendapat Alibowo (2018) yang menyatakan bahwa denganmenggunakan alat peraga maka pembelajaran lebihmenarik, menyenangkan, lebih bermakna dan semuapeserta didik aktif mengikuti proses pembelajaran. Selainitu, melalui pembelajaran ini, peserta didik dilatih untukmemiliki keterampilan berpikir maupun keterampilansosial seperti bekerja sama, dan mampu memberikanapresiasi kepada yang lain.

Daftar Pustaka

Alibowo, S. (2018). Upaya Meningkatkan Kemampuan Membandingkan Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan Kartu Pecahan Di Kelas III SD Negeri Majalaya VII. JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan, 2(2), 27–31. https://doi.org/10.26858/jkp.v2i2.6859

Zadulhaq, A. J., V.Y, I. A., & Alamsyah, T. P. (2021). Penggunaan Media Blok Pecahan pada Materi Pecahan Biasa Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Berhitung. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 5(2), 200–207. https://doi.org/10.23887/jipp.v5i2.31309

Penulis Widanti, S. Pd
Mahasiswa PPG PGSD Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2022