Sieradmu.com Klaten – Membangun Kebersamaan saling membantu dan saling menolong terhadap jamaah lain menjadi penting untuk dilakukan dalam setiap rombongan maupun setiap Kloter dalam pelaksanaan ibadah haji bagai para tamu Allah yang akan diberangkatkan pada musim haji tahun ini.
Hal tersebut disampaikan, Iskak Sulistya pada hari kedua pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Klaten yang diselenggarakan Kementrian Agama Kabupaten setempat berkolaburasi dengan Yayasan Jamaah Haji, IPHI dan Forum Komunikasi KBIHU di Klaten.
Iskak yang juga merupakak Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ) Klaten tersebut menyampaikan materi tentang proses perjalanan ibadah haji. Dimana calon Jemaah haji dari Kabupaten Klaten masuk gelombang setibanya di Makkah, jamaah haji Klaten yang masuk gelombang II langsung melakukan umrah wajib di Masjidil Haram .
“jamaah haji gelombang kedua dari Kabupaten Klaten sebanyak 902 akan terbang dari Bandara Adi Soemarmo langsung mendarat di Bandara Jeddah dan akan bertolak menuju Makkah.Sebelum umrah wajib, para jamaah ditempatkan di Hotel yang berada di Makkah untuk beristirahat dan bersiap- siap sebelum ke Masjidil Haram.” Katanya di Graha Bungkarno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah.
Kedatangan para jamaah hàji di Makkah menurutnya bisa lebih cepat karena proses imigrasi di Bandara Jeddah telah dilakukan pemeriksaannya dari Embarkasi Donohudan dan Bandara Adi Soemarmo Boyolali dengan menikmati layanan fast track. Layanan fast track ini mempermudah dalam proses pemeriksaan keimigrasian.
“Para jamaah nantinya tidak perlu menunggu lama di Bandara Jeddah, setelah diambil paspor sudah bersiap memakai ihram bagi yang memulai niat di Jeddah dan naik bus untuk menuju ke Makkah,” ucapnya.
Iskak menjelaskan bahwa jamaah haji gelombang II setelah istirahat sejenak di hotel langsung ke Masjidil Haram dipandu oleh para petugas yang akan mengarahkan jamaah tentang teknis pelaksanaan umroh wajib. Masing-masing rombongan akan dipandu oleh Ketua Rombongan dan petugas yang membersamai untuk mengantarkan jamaah melaksanakan umrah wajib ke Masjidil Haram.
“Sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait haji ramah lansia dan disabilitas diharapkan setiap rombongan membentuk relawan yang terdiri dari jamaah yang relatif muda usianya untuk bersedia menjadi relawan membantu jamaah lansia dan difabel dalam melaksanakan ibadah.
Ditambahkan Membangun Kebersamaan saling membantu dan saling menolong terhadap jamaah lain menjadi penting untuk dilakukan dalam setiap rombongan maupun setiap Kloter” katanya.
“Diharapkan para jamaah haji asal Klaten senantiasa diberikan bekal taqwa, diberikan kemudahan dimanapun berada dan pulang utuh sehat semua dengan membawa predikat haji yang mabrur”,pungkasnya. (Moch Isnaeni/*)