sieradmu.com Klaten – Meskipun belum ditetapkan sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih hasil pemilihan presiden 14 Februari 2024, Program makan siang dan minum susu gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mulai direpon dunia usaha.

Salah satunya, Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) Puspetasari yang berada di Desa Klepu, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Koperasi primer yang membawahi 10 koperasi ini mulai menyiapkan peluang agar bisa ikut andil dalam program makan siang dan minum susu gratis yang digulirkan saat kampanye Pilpres.

“Ini adalah program baru yang sedang kita siapkan, ikut andil membantu program nasional makan siang dan minum susu gratis Prabowo-Gibran”,kata Direktur KJUB Puspetasari, Ruslan Rosidi usai pelantikan Dewan Pengawas dan Pengurus Koperasi Simpan Pinjam sekunder, Sendang Puspeta Mandiri periode 2024-2029 di salah satu rumah makan, Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah, Kamis (7/3/2023).

Ruslan yang merupakan Ketua Pengawas KSP Sendang Puspeta Mandiri tersebut menerangkan, KJUB Puspetasari bersama mitra koperasi sekunder salah satunya mengelola peternakan sapi perah untuk mencukupi kebutuhan susu. Program kemitraan yang telah dilaksanakan dengan PT. Sari Husada dimana setiap harinya meminta 8000 liter per hari.

“Saat ini kami baru bisa memenuhi 4000 liter perhari, untuk itu kedepan kita mendorong agar bisa memepreluas pengembangan produksi susu di lereng merapi, selain mencukupi permintaan PT.Sari Husada juga untuk menyiapkan partisipasi kita menyediakan susu untuk program makan siang dan minum susu gratis Prabowo-Gibran”,terangnya.

Ruslan menyebut program nasional Prabowo Gibran ini sangat berdampak positif bagi perkembangan generasi masa depan bangsa terlebih konsumsi susu anak didik ini masih kurang. Harapannya kita bisa menangkap peluang ini sebagai supplier susu sapi untuk mendukung program nasional tersebut.

Sekedar informasi, dalam Program makan siang dan minum susu gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan dibagikan kepada 82,9 juta orang miskin, yang terbagi dalam 3 golongan; 74,2 juta anak sekolah alias murid, 4,3 juta santri, 4,4 juta ibu hamil. (nur)