Sieradmu.com Klaten – Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah hari ini (1/5/2024) melakukan tanam perdana pepaya hawai di lahan yang dikelola Pimpinan Ranting Muhammadiyah Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten. Sebelumnya PRM melakukan kontrak kerjasama dengan Koperasi Jamaah Tani Muhammadiyah Kabupaten Klaten yang berlaku tiga tahun.
Penanaman bibit papaya hawai diatas lahan seluas 5000 meter persegi ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut adanya perjanjian kerjasama antara PRM Basin dengan Koperasi Jatam dan MPM PDM Klaten. Tanam perdana dilakukan Sekretaris MPM PP Muhammadiyah Budi Nugroho didampingi Wakil Ketua MPM PP Muhammadiyah, Ketua MPM PWM Jawa Tengah, Wakil Ketua PDM Klaten, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Kebonarum, PRM, PRA Basin, Kepala Desa dan BPD Basin dan lainnya.
“MPM PP Muhammadiyah mengapresiasi terobosan dari PRM Basin yang memanfaatkan lahan wakaf untuk pengembangan pertanian, ini merupakan salah satu ikhtiar inovasi sosial yang telah memenuhi empat ciri yakni adanya sinergitas kelembagaan dalam program budidaya tanaman papaya hawai, mulai dari sinergitas di internal persyarikatan maupun dengan pemerintah desa”,kata Sekretaris MPM PP Muhammadiyah, Budi Nugroho.
Dia menyebut dalam pengembangan pepaya hawai ini yang menggembirakan sudah ada pemamanfaatan iptek kaitannya dengan penggunaan bakteri penyubur tanaman dan itu bekerjasama dengan para ahli, pakar ilmuan dan perguruan tinggi.
“Secara bisnis ini sudah dikeloala dengan baik bersama koperasi jatam sampai pada penjualan hasil panen papaya yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang jelas, semoga nantinya dapat mendukung kontribusi Muhamamdiyah untuk negeri dalam hal ketahanan pangan”,ucapnya.
Wakil Ketua PDM Klaten Yusuf Ismanto mengungkapkan, pilot project budidaya pepaya hawai yang dilakukan oleh PRM Basin ini sekaligus sebagai ikhtriar untuk mendapatkan solusi atas pemanfaatan lahan wakaf persyarikatan yang mangkrak.
“Semoga hasilnya ini nanti baik sehingga dapat ditiru oleh ranting maupun cabang lain di Klaten dalam emmanfaatkan lahan yang produktif”,ungkapnya.
Ketua PRM Basin, Abdul Muslih menerangkan, penanaman perdana pepaya hawai kali ini menempati lahan seluas 5000 meter persegi yang sebagian merupakan lahan wakaf dan lahan yang disewa PRM Basin.
“Kami berharap kerjasama ini berjalan maksimal sampai dengan panen nanti, diberikan kesuburan tanah atas lahan yang ditanami pepaya varian baru, hasil panenannya juga melimpah”terangnya.
Perwakilan dari Jatam, Wahyudi Nasution berharap apa yang dilakukan di Basin pagi ini bisa menjadi role model pendayagunaan tanah wakaf yang bisa direplikasi di Ranting dan Cabang yang lain.
“Ini contoh pendayagunaan tanah makaf untuk ekonomi persyarikatan, bukan bangunan gedung amal usaha. Insya Allah hasil dari budidaya pepaya hawai nanti bisa menjadi sumber dana untuk kegiatan persyarikatan”,pungkasnya. (Nur)