Sieradmu.com Klaten – Flash mob tari reresik yang diperankan 900 lebih guru RA, BA mewarnai puncak perayaan hari lahir (HARLAH) IGRA ke-22, Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Klaten di Gedung Sunan Pandanaran, komplek RSPD Klaten pagi tadi (9/11/2024).

Perayaan harlah ke-22 ini, IGRA Klaten mengusung tema Bergerak Menuju IGRA yang Transformatif, Adaptif, Inspiratif di Era Global. Banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain diawali dengan workshop tari usia dini dengan tema Tari Reresik dan tari meong.

Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal Klaten, Sri Suryati mengatakan, rangkaian kegiatan harlah lainnya adalah kegiatan sosial donor darah yang dilaksanakan pada 29 Oktober 2024 tepat IGRA berusia 22 tahun.

“Hari ini memasuki puncak kegiatan Harlah diawali dengan lomba mewarnai sling bag anak dengan jumlah peserta 850 anak, lomba guru dengan membuat cerita bergambar yang  diikuti oleh tiap kecamatan satu, selanjutnya santunan kepada anak yatim sebanyak 264 anak,” katanya.

Dijelaskan tari Reresik sendiri bertujuan menanamkan kepada anak anak tentang akhlakul karimah yakni menanamkan kebersihan sejak dini dari pendidikan menjadi kebiasaan hidup bersih, sementara itu tari meong mengajarkan kepada anak anak cinta akan binatang, bahwa binatang itu merupakan ciptaan Alloh dan itu juga masuk dalam kurikulum merdeka.

“Terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu berjalannya kegiatan Harlah IGRA ke 22 ini sehingga berjalan dengan baik”,jelasnya.

Dia berharap memalalui momentum Harlah ke-22 ini, PD IGRA KJlaten terus semakin maju, Transformatif, Adaptif, Inspiratif di Era Global.

Kepala Kantor Kementrian Agama Klaten, melalui Kasi Pendidikan Madrasah Agus Susanto mengapresiasi kiprah PD IGRA Klaten yang telah banyak memberikan banyak ispirasi untuk mendidik putra putri menjadi anak didik yang soleh, solehah dan berakhlaq mulia. Yang tak kalah penting IGRA selalu berusaha untuk melakukan pemberdayaan seni budaya yang mendukung pembelajaran bagi para siswa.

“Harapannya para guru RA, BA ini semakin inovatif  karena sebagai tonggak awal pembelajaran usia dini, serta selalu mengikutsertakan perkembangan P5RA termasuk projek P5 termasuk budaya rahmatan lil alamin”,pungkasnya.(Nur)