Sieradmu.com Klaten – Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Ceper menggelar rembug tani yang diikuti perwakilan kelompok tani dan stage holder di kawasan sendang sinongko, Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kamis (23/5/2025).

Rembug Tani adalah sebuah forum atau pertemuan yang diadakan untuk membahas berbagai permasalahan, tantangan, dan peluang dalam sektor pertanian. Pada rembug tani ini, permasalahan yang dibahas adalah mengenai upaya meningkatkan produksi pertanian guna mendukung seasembada pangan nasional.

“Rembuh tani ini merupakan agenda rutin untuk membahas persoalan pertaian, melalui forum ini kami membuka kesempatan para petani menyampaikan masukan program pengembangan pertanian maupun persoalan yang dihadapi seperti yang dirasakan saat ini dengan merebaknya hama tikus sundep dan lainnya”,kata Koordinator BPP Kecamatan Ceper, Martinus  Setya Pusara.

Diakui karena persoalan hama, produktifitas pertanian utamanya padi di Kecamatan Ceper mengalami penurunan dari luas lahan 1333 hektar. Rembug tani ini menjadi wadah untuk bersama sama mencari solusi bagaimana bersinergi dalam mengatasi persoalan hama dan potensi hama yang muncul guna meningkatkan produksi pertanian dari 2700 petani di Kecamatan Ceper ini.

“Hama tikus ini masih menjadi persoalan serius di Klaten, dampaknya masih dirasakan petani dan diwilayah ceper sendiri hasil pertanian utamanya padi berkurang hingga 30% karena persoalan hama yang menyerang lahan pertanian para petani”,ucapnya.

Pusara menyebut sejauh ini para petani juga merasa diuntungkan dengan adanya program serap gabah petani melalui Perum Bulog dimana gabah kering panen (GKP) petani dibeli Rp.6.500/kg untuk mendukung swa sembada pangan nasional.

“Petani sudah mulai bisa merasakan kehadiran pemerintah dengan sergab ini, hanya saj persoalan hama masih menjadi keresahan para petani karena berpotensi mennyebabkan gagal panen”,pungkasnya. (Nur)